ANDA ADALAH APA YANG ANDA LAKUKAN
Mau tahu hakikat siapa diri kita? Jangan jawab dengan menyebut siapa orang tua kita dan apa jabatan kita, jawablah dengan apa yang telah kita lakukan dalam hidup ini. Nilai kita bukan pada seberapa banyak harta yang kita miliki dan seberapa tinggi jabatan yang kita pegang, namun pada seberapa banyak manfaat yang bisa berikan kepada sesama. Banyak orang yang merasa mulia saat hidup, namun saat wafatnya ternyata tak ada yang mendoakan kebaikan, bahkan diabadikan dalam kisah cemoohan. Na'udzu biLLaahmin dzalik, semoga Allah lindungi kita dari keterhinaan semacam itu.
Kita adalah apa yang kita lakukan selama hidup ini. Rasulullah bersabda: "Amalmu adalah karyawanmu." Apa maknanya? Kalau amal kita baik, kebaikan akan selalu bersama kita dalah kehidupan kita. Sementara kalau amal kita jahat dan jelek, jangan salahkan siapa-siapa kalau selalu saja hati kita gelisah dan tak pernah temukan ketenangan atau kebahagiaan. Puncak kegelisaahan dan ketakbahagiaan adalah saat kita tak mampu menjaga iman dan Islam saat nafas terakhir berhembus dari jasad kita.
Mengapa kita diperintah Rasulullah mempermudah orang lain dan tidak mempersulit? Karena mereka yang mempersulit orang lain hakikatnya adalah mempersulit dirinya sendiri. Bukanlah sebuah prestasi jika kita bisa mempersulit orang lain. Prestasi adalah mempermudah urusan orang lain. Mengapa Rasulullah memerintahkan agar kita membahagiakan orang lain dan tidak menakut-nakuti? Karena membuat perasaan orang lain waswas dan takut akan berbalik arah menjadi takdir dirinya pada saat yang lain. Dirinya akan selalu waswas dan takut akan sesuatubyang kadang tak memiliki sebab.
Kalau ingin hidup damai, mudah dan bahagia maka damaikanlah, mudahkanlah dan bahagiakanlah orang lain. Jadi, hidup kita adalah tergantung amal kita, bukan? Allah berfirman: "Jika kalian berbuat kebaikan, maka sesungguhnya kalian telah berbat baik untuk kalian sendiri. Jika kalian berbuat ketidakbaikan, maka sesungguhnya kalian telah berbuat tak baik bagi dirimu sendiri juga." Dalam memperlakukan orang lain, perlakukanlah orang lain sebagai manusia, bukan sebagai barang yang bisa dikalikan dengan tumpukan rupiah. Gunakan hati dan rasa, jangan hanya otak apalagi nafsu. Salam, AIM