ARLOJI MUNGIL DI TANGAN PAK DOSEN
SEORANG mahasiswa bercerita bahwa ada dosen di fakultasnya yang mengajar di kelas dengan memakai jam tangan wanita. Hampir semua mahasiswa menertawakan beliau, dan beliau diam saja seakan tidak peduli dengan tertawaan itu.
Seorang mahasiswa di kelas itu dengan santun bertanya mengapa beliau memakai jam tangan wanita yang kecil, mungil dan kurang tepat dipakai pria. Mahasiswa itu pun menawarkan memberikan jam tangan miliknya untuk beliau.
Sang dosen itu menjawab: "Anakku, terimakasih atas kebaikanmu. Saya memakai jam tangan ini bukan karena saya tidak punya jam tangan pria. Ini adalah jam tangan istri saya yang baru meninggal tiga hari lalu. Dengan cara beginilah salah satunya saya mengenang dan mengingat istri saya, yang setia mendampingi saya dan mengingatkan saya akan saat-saat saya harus bekerja dan bertugas.
Kelas menjadi hening, mahasiswi banyak yang menangis haru, dan mahasiswa menyesal telah menertawakan, satu persatu mulai minta maaf dan ikut berbela sungkawa.
Hikmahnya adalah: Jangan pernah kita menghina dan menertawakan sesuatu yang kita anggap tak lumrah karena kita tidak mampu membaca apa yang sesungguhnya ada dalam hati seseorang. Ada banyak hati yang terluka dan menderita, namun tidak terungkapkan dengan kata. Salam, AIM@Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]