Pencerah Hati

ATOMIC HABITS MENGAJARKAN SENI MEMBANGUN KEBIASAAN BARU - 07 Februari 2020 07:30

  • Jumat, 07 Februari 2020 07:30:21
  • Ahmad Imam Mawardi

ATOMIC HABITS MENGAJARKAN SENI MEMBANGUN KEBIASAAN BARU

Ada banyak orang yang menyatakan diri sulit untuk berubah. Anehnya, mereka ingin mengubah nasib menjadi lebih baik. Orang seperti ini layak dimasukkan dalam katagori manusia gila, mirip-mirp dengan orang yang ingin masuk surga namun dalam kesehariannya menjadi manusia yang memusuhi semua hal yang disuka Tuhan. Pertanyaannya adalah apakah benar bahwa mengubah kebiasaan itu sulit? Benarkah bahwa untuk menggapai perubahan besar harus melakukan hal-hal besar?

Saya senang sekali sempat membaca buku bagus berjudul "Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones." Penulis buku ini, James Clear, mengungkapkan langkah-langkah kecil yang terbukti efektif membangun kebiasaan baru yang lebih manjur mengantarkan pada kesuksesan. Bukan langkah besar, bukan langkah berat yang sulit, bukan hal yang diluar dugaan kita.

Banyak sekali poin penting yang dikemukakan lengkap dengan contoh dan kalam motivasi yang mudah diingat. Tulisan ini ingin berbagi sebagian saja, yakni empat langkah strategis yang perlu segera kita ikuti dan laksanakan.

Ada 4 cara yang bisa kita lakukan untuk membangun kebiasaan baik. Yang pertama adalah menjadikan kebiasaan baru yang diinginkan itu jelas atau nyata (make it obvious). Tuliskan dan seringlah dibaca agar senantiasa ingat dan termotivasi. Wah, ini mirip sekali dengan petuah Jack Canfield, guru saya, yang menulis buku best seller "The Success Principles." Mirip pula dengan beberapa teori neuroscience dan "the law of attraction."

Yang kedua adalah menjadikan kebiasaan itu menarik bagi kita (make it attractive). Ada kecenderungan kita tertarik dengan sesuatu yang kepadanya banyak orang tertarik. Bangunlah komunitas yang sama hobby dan ketertarikannya maka kita akan merasa enjoy dengan kebasaan itu. Ada banyak cara untuk menjadikan suatu kegiatan itu menarik bagi kita.

Yang ketiga adalah menjadikan kebiasaan itu mudah (make it easy). Tak usah muluk-muluk di awal usaha. Mulai dengan sesuatu yang mudah dan tak memberatkan kita untuk menjadikannya sebagai kebiasaan baru.

Sementara yang terakhir adalah menjadikan kebiasaan itu memuaskan atau memberikan kepuasan bagi kita (make it satisfying). Saat ada hasil yang kita rasa dan kita lihat maka ada kepuasan batin yang mengikat kita untuk terus dalam kebiasaan baru itu. Maka pandai-pandailah mensyukuri perubahan baik yang terjadi, sekecil apapun itu.

Masih penasaran dan ingin tahu langkah nyata yang lebih detail? Kapan-kapan datang dan diskusi di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim. Jangan lupa membuat kebiasaan baru dan membawa sesuatu yang baru. Hahaa, prasangkanya jangan kemana-mana, maksud saya adalah membawa hati yang lebih bersemangat untuk berubah menjadi lebih baik. Salam, AIM