BAHAGIANYA BERSAMA AHLUL QUR'AN

Kita sering mendengar istilah "ahlul jannah" untuk menyebut penghuni surga dan "ahlunnar" untuk menyebut penghuni neraka. Kita juga sering menyebut istilah "ahlul ardli" untuk menyebut penduduk bumi dan "ahlus sama'" untuk menyebut penduduk langit. Kini saya akan berkisah tentang "ahlul Qur'an," yaitu orang-orang yang hidupnya senantiasa bersama al-Qur'an, orang-orang yang hatinya dihuni oleh al-Qur'an.

Sepulang kantor tadi, saya sempatkan meninjau pembangunan masjid Pondok Pesantren kami melrwati gedung santri yang lantai dasarnya merupakan aula tempat para santri menghafal dan memuraja'ah al-Qur'an. Mereka khusyu' membaca ayat-ayat Allah sambil memejamkan mata. Tak terasa air mata ini mengalir sambil berdoa: "Jadikan kami dan keluarga kami sebagai "ahlul Qur'an" dan jadikan pula semua orang yang membantu pembangunan pondok ini sebagai "ahlul Qur'an," manusia-manusia yang hidupnya di alam dunia, alam qubur dan alam akhiratnya disinari cahaya al-Qur'an."

Teringatlah saya pada hadits Rasulullah berikut ini:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ . قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ ». (رواه الإمام أحمد وابن ماجه)

Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. ia berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah s.w.t. mempunyai keluarga dari manusia". Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, siapakah keluarga Allah itu?” Rasulullah s.a.w. menjawab: "Mereka adalah ahlul Qur'an, keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

Mari didik anak kita untuk mencintai al-Qur'an, mempelajari dan menghafal al-Qur'an serta mengamalkannya. Mari kita jadikan keluarga kita sebagai keluarga al-Qur'an yang senantiasa disayang dan diridlai Allah. Terimakasih atas kebersamaannya dengan Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. Salam, AIM