BERHARAP KEBAIKAN UNTUK SEMUA ORANG
Seorang guru bijak ditanya: "Kebaikan apa yang bisa dilakukan semua orang?" Beliau menjawab: "Memiliki rasa senang hati jika kebaikan diberikan kepada semua manusia." Tidak perlu biaya, tidak membutuhkan waktu tertentu, tidak melihat siapa dan apa pekerjaan kita, semua kita bisa melakukannya asal mau. Yang jadi masalah adalah nafsu dan syetan menggoda kita untuk jelek duga dan jelek niat, sehingga terhalang untuk mendoakan dan berharap kebaikan untuk orang lain.
Senangnya hati melihat orang lain senang adalah anugerah Allah yang luar biasa. Hanya pemilik hati yang bersih yang bisa menjadi tempat tinggal anugerah ini. Pemiliknya pasti senantiasa bahagia dan memiliki potensi selalu disenangi semua makhluk. Benar apa yang dinyatakan oleh Imam Ahmad bi Hambal saat diminta nasehat terakhir oleh puteranya, beliau berkata: "Selalulah berniat baik, maka kamu akan selalu dilimpahi kebaikan."
Inilah inti pesan hadits Rasulullah yang menyatakan bahwa tidaklah seseorang itu benar-benar beriman kepada Allah kecuali dia senang jika sesuatu yang disenanginya juga terjadi pada saudaranya. Tak ada iri hati, tak ada dengki, tak ada persaingan gak sehat, dan hidupnya penuh ketulusan untuk sama-sama bahagia. Bagaimanakah yang dipertontonkan oleh kebanyakan orang kini? Banyak yang berharap orang lain hanvur, hanya dirinya yang mujur. Berhasilkah?
Dunia ini memiiki kaidah. Kaidahnya sederhana, tidak rumit. Al-Qur'an dan hadits swrta kitab-kitab para ulama dengan gamblang menyatakan bahwa siapa yang mempersembahkan kebaikan, mapa pada akhirnya kebaikan itulah yang akan menjadi karyawan dirinya. Demikian juga sebaliknya.
Jangan berpolitik dengan cara licik. Kelicikan pasti terbaca suatu waktu. Ada banyak mata yang memandang, ada banyak telinga yang mendengar, ada banyak mulut yang bicara, tak mungkin semuanya disumbat. Lebih dari itu, Allah menyukai kebersihan hati, ketulusan jiwa dan keindahan akhlak. Semoga kita dan pemimpin kita senantiasa dibimbing menjadi yang terbaik. Salam kembali ke kesucian, A.. I. Mawardi