BODOH DAN PANDAI DALAM KEHIDUPAN
Suatu sore saya duduk-duduk dengan guru saya yang sudah sepuh sekali, sepuh dari sisi usia dan sepuh dari sisi ilmu. Selalu saja saya mendapatkan hikmah baru dalam setiap perbincangan dengan beliau. Beliau senang kalau saya datang karena kedatangan saya kepada beliau bermakna tukang pijat pribadinya datang. Saya senang memijat beliau sebagai tanda mengabdi. Saat saya pijat beliau bercerita:
"Dulu ada orang kaya sekali tapi jelek dan bodoh. Namun mujurnya dia itu mendapatkan isteri yang super cantik tapi bodoh. Suatu hari, saat mood sang suami berada di titik terbawah, sang suami berkata pada isterinya dengan polosnya: 'Kamu itu cantik, tapi bodoh.'" Bayangkan bagaimana perasaan sang isteri disebut bodoh begitu. Bagaimana respon si isteri?
Isterinya menjawab: "Terimakasih pujiannya bahwa aku cantik. Tapi saya heran sekali saat engkau bilang saya bodoh. Kenapa engkau menyesal dengan kebodohan saya, padahal itulah penyebab saya mau jadi istrimu. Andai saya pandai, saya tak akan mau kawin dengan lelaki yang hanya punya uang tapi tak punya lain. Wajah ganteng tang punya, ilmupun tak dimiliki."
Sampai di sini guru saya tertawa terpingkal-pingkal. Beliau lanjutkan cerita: "Sang suami senyum-senyum. Lha yang bodoh sesungguhnya yang mana ya Nak, sepertinya logika si isteri lebih main begitu?" Saya tidak menjawab. Saya hanya berkata: "Saya akan tanyakan pada jamaah saya ya guruku." Guruku tambah terpingkal-pingkal sambil berucap: "Ya wis, tanyakan dan nanti laporkan ya." Lalu siapa yang bodoh? Salam, AIM