Pencerah Hati

BUKAN HUMOR SORE: MENDULANG HIKMAH DARI SETIAP PERTEMUAN - 30 Januari 2019 14:58

  • Rabu, 30 Januari 2019 14:58:56
  • Ahmad Imam Mawardi

BUKAN HUMOR SORE: MENDULANG HIKMAH DARI SETIAP PERTEMUAN

Seorang Bapak tua keturunan Afrika yang menjadi imigrambdi Amerika bernama Mr. Carman bersama anak semata wayangnya, Mr. Carson berkunjung ke Indonesia. Destinasi akhirnya ternyata ke Sumenep Madura, tepatnya ke Pulau Giliyang yang dikenal sebagai pulau dengan oksigen terbaik sedunia.

Mereka berdua mendatangi Dinas Pariwisata untuk mencari tahu destinasi wisata itu. Kami pun bertemu dan berkenalan. Saya sampaikan bahwa saya asli Sumenep Madura dan penjelasan saya tentang Giliyang pasti lebih lengkap ketimbang google. Mereka tertawa dan kamipun semakin akrab. Saya mohon maaf karena tak bisa mengantarkan mereka ke Sumenep, namun saya memberi saran agar bertemu dengan guide andalan saya, Haji Mat Kelor. Dijamin kisahnya lengkap dan tuntas.

Awalnya saya tidak tahu bahwa dua orang ini adalah orang tua dan anak. Mereka mengenalkan diri dengan cara yang lucu tapi memang faktanya begitu kata mereka. Mr. Carman, sebagaimana namanya yang merupakan gabungan kata "car" (mobil) dan "man" (seorang lelaki) merupakan lelaki pemilik bengkel mobil. Sementara anaknya, Mr. Carson yang merupakan gabungan dari kata "car" (mobil) dan "son" (anak lelaki), adalah anak satu-satunya yang lahir dalam mobil dalam sebuah perjalanan. Lucu, bukan?

Kami berkesimpulan sama bahwa nama itu punya makna dan juga memikili pengaruh dalam kehidupan. Berilah nama yang baik untuk anak-anak kita. Itu hikmah pertama. Hikmah kedua adalah bahwa Carson merupakan anak baik. Apapun yang diinginkan ayahnya pasti dipenuhinya. Sebelum kami berpisah, Carson berkata: "Ayahku yang mengenalkanku tentang dunia, maka ku bawa beliau keliling dunia semau dan sekuat beliau." Mr. Carman meneterkan air mata haru, saya pun terenyuh haru dan pergi. Kini kupasrahkan urusan kepada Mat Kelor. Kita tunggu kisah dari Mat Kelor twntang tamu terhormat ini. Salam, AIM@Kantor Kopertais IV Surabaya