Pencerah Hati

DIBUTUHKAN KECERDASAN GANDA DALAM MENGHADAPI "TIKUS KEHIDUPAN" - 30 September 2017 13:10

  • Sabtu, 30 September 2017 13:10:17
  • Ahmad Imam Mawardi

DIBUTUHKAN KECERDASAN GANDA DALAM MENGHADAPI "TIKUS KEHIDUPAN"

Orang ini memang benci tikus. Jangankan bertemu langsung dengan tikus, melihat orang bicara tikus saja dan atau mendengar nama tikus saja dia langsung melengos alias putar badan, kemudian pergi. Tidak tahu apa alasan sesungguhnya kenapa dia itu membenci tikus. Benci itu kadang tak membutuhkan alasan konkret, sebagaimana cinta itu hadir tanpa melalui penelitian empirik dan proses yang logis. Saya tidak begitu peduli dengan sebab orang itu membenci tikus.

Yang saya tidak habis pikir adalah peristiwa yang masuk berita heboh tadi pagi. Pembenci tikus itu tiga jam mengejar seekor tikus yang ada di rumahnya namun tetap tidak tertangkap. Rupanya tikus itu lebih lihai berlari dan bersembunyi, orang itu kecapekan dan hampir kekurangan oksigen untuk bernafas. Rupanya sebelum oksigen habis, kesabarannya sudah habis duluan. Marahlah dia, lalu dibakarlah rumahnya hanya demi untuk membunuh seekor tikus itu.

Semua orang menggoblok-goblokkan dia. Semua orang mencemoohnya. Semua orang menganggapnya pendek akal dan bahkan gila. Pembaca status ini barangkali juga sama, mencemoohnya dan menyampaikan saran "seharusnya begini, bukan begitu" dan yang serupa. Hampir tak ada yang membenarkan apa yang dilakukan oleh pembenci tikus itu.

Saudaraku dan sahabatku. Sekarang kita refleksikan kisah di atas dengan kehidupan kita. Anggap saja rumah dalam kasus di atas adalah kehidupan kita. Anggap juga tikus itu adalah orang yang kita benci. Alangkah bodohnya kita kalau "membakar" kehidupan kita, tidak menikmati hidup kita, hanya gara-gara seorang yang kita benci ada di sekitar kita. Biarkan saja orang yang kita benci. Kalau tak bisa dimaafkan, ya lupakan saja. Jangan sampai orang yang dibenci malah menari di atas derita kita. Nikmati hidup dengan mengembalikan semuanya kepada Allah. Salam, AIM@Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya