Pencerah Hati

EMAS DAN NASEHAT EMAS: MANA YANG PALING LAKU? - 10 Mei 2017 08:00

  • Rabu, 10 Mei 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

EMAS DAN NASEHAT EMAS: MANA YANG PALING LAKU?

Muballigh atau penceramah yang satu ini memang jago menyusun kata dan merangkai kalimat-kalimat indah. Melalui lidahnya, setiap derita bisa terasa indah dan setiap air mata berujung senyum dan tawa. Dia tak dikenal di dalam daftar para pujangga, penyair, atau sastrawan, karena kata dan kalimatnya tak dituliskan melainkan hanya diucapkan dan didengar langsung oleh banyak orang.

Ayat-ayat dan hadits berbahasa Arab itu bisa diterjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami. Ulasannya selalu menyentuh hati, sungguh menjadi tanda bahwa beliau adalah berbicara dari hati. Semua terkesima mendengar setiap kata yang diucapkan. Banyak yang menjuluki nasehat-nasehatnya sebagai NASEHAT EMAS yang sangat berharga dalam kehidupan.

Siapakah muballigh itu? Tenang saja, nanti akan tahu sendiri. Hanya satu yang diherankan banyak orang tentang sang muballigh ini, yakni isterinya yang tak memandangnya sama dengan orang lain memandangnya. Suatu hari ketika sang muballigh ini menasehati isterinya untuk lemah lembut, jujur dan perhatian kepada sang suami, isterinya malah minggat menjauh darinya. Suaminya berkata: "Sayang, mau kemana? Aku kasih NASEHAT EMAS kok malah pergi?" Isterinya menjawab dengan teriak: "Nasehatnya ambil kamu sendiri, emasnya mana berikan ke saya."

Sang muballigh geleng kepala sambil bergumam: "ternyata nasehat itu membutuhkan emas agar bisa efektif." Iya, dalam beberapa hal gumaman sang muballigh itu ada benarnya. Suara orang yang punya EMAS lebih sering didengarkan dibandingkan orang yang hanya punya NASEHAT. Lalu, siapakah muballigh itu? Yang jelas bukan saya, nasehat saya bukan nasehat emas, istreri saya pun tak suka teriak dan senang pada emas. Lalu siapa? Mari kita urusi kita sendiri saja. Salam, AIM