Pencerah Hati

HATIKU, HATIMU, HATI KITA: SUDAHKAH DIPUPUK DAN DISIRAM? - 17 April 2019 18:21

  • Rabu, 17 April 2019 18:21:54
  • Ahmad Imam Mawardi

HATIKU, HATIMU, HATI KITA: SUDAHKAH DIPUPUK DAN DISIRAM?

Pohon yang tak disirami tak akan tumbuh dengan sempurna. Pohon yang tak dipupuk tak kan tumbuh subur sebagaimana diharap. Dibuthkan perhatian, tenaga dan dana untuk memperoleh pertumbuhan pohon yang sempurna, yang berbunga dan berbuah sesuai denan harapan. Semua kita pasti setuju dengan pernyataan ini.

Ibnu Atha'illah al-Sukandari memang piawai mengurai tentang hati manusia dalam berbagai sisinya, mulai dari hakikat maknanya, pertumbuhan dan perkembangannya, penyakit dan obatnya, sampai pada upaya pemeliharaannya agar senantiasa bersir dan bersinar.

Dalam kitabnya yang berjudul "Taaj al-Aruusy" beliau berkata di bagian-bagian awal bahwa hati bagaikan pohon yang harus disirami dengan air ketaatan agar mampu berbuah kebajikan-kebajikan. Seluruh anggota tubuh akan menuju kebaikan dan kemaslahatan ketika hati tersirami dengan ketaatan. Mata akan senang melihat ayat-ayat Allah, telinga akan senang mendengar firman Allah, kaki akan senang melangkah ke arah kebaikan, tangan akan senang membantu kebaikan dan demikian pula anggota tubuh lainnya.

Ketika mata, telinga, mulut, tangan dan kaki mudah menuju kemaksiatan, itulah pertanda hati yang kering kerontang yang tak pernah disiram dengan tauhid dan ibadah yang benar. Ketika urusan dunia lebih mencuri perhatian dari pada urusan akhirat, waspadalah karena itu pertanda tanaman hati membutuhkan siraman ketaatan yang lebih intensif.

Mari kita evaluasi apa yang terjadi pada hati kita, mari kita terbuka pada diri kita untuk melihat bagaimana sesungguhnya kabar dan keadaan hati kita. Jangan biarkan ia layu, lalu terserang hama yang merusak dan akhirnya mati. Jangan terlambat, selalulah hadir dalam acara-acara yang disuka Allah. Salam, AIM.