JANGAN TERLALU BANYAK GULA DAN GARAM
Dalam acara hari LANSIA kemaren, disamping presentasi saya tentang fokus kerja para lansia menurut al-Qur'an dan Hadits, ada presentasi tentang kesehatan para lansia yang disampaikaikan Prof. Romdlani, direktur RSI Jemursari Surabaya. Walau belum termasuk lansia, saya senang sekali mendengarkan uraiannya tentang bagaimana menjadi sehat yang sesungguhnya berlaku bagi semua usia.
Beliau mengutip hadits yang menyatakan bahwa semua penyakit itu bermula dari perut yang diisi makanan sampah yang tak bernilai gizi. Banyak sekali makanan beracun yang kini dikonsumsi dengan penuh gaya dan bangga. Saya berpikir dan hati saya berkata bahwa semua masalah hidup adalah bermula dari hati yang terlalu banyak dimasuki dan dijejali ajaran-ajaran sampah dan pandangan-pandangan bervirus. Begitu banyak orang yang bangga dengan pandangannya yang nyeleneh dan nyelekit, menyalahi pakem dan perasaan hati yang waras.
Lalu beliau berkata bahwa kita harus mengurangi gula dan garam. Terlalu banyak gula akan sangat berpengaruh pada tingkat gula darah yang bisa mengakibatkan kencing manis. Sementara terlalu banyak garam akan mengàkibatkan terganggunya metabilisme tubuh yang salah satunya menyebabkan darah tinggi. Berlebih-lebihan memang selalu melahirkan masalah. Saya senang dengan nasehat ini, menguatkan apa yang saya baca, saya dengar dan saya terapkan 4 bulan terakhir ini.
Ternyata, nasehat jangan terlalu banyak gula dan garam ini berlaku dàlam kehidupan sosial kita. Jangan terlalu banyak memberikan manisnya pujian dan jangan pula terlalu banyak menuangkan asinnya kritik. Pujian perlu, tapi jangan berlebih. Kritik itu penting, tapi jangan terlalu banyak. Orang bisa sombong jika terlalu banyak mengkonsumsi pujian, dan bisa depresi jika terlalu banyak meminum kritik dalam kehidupannya. Salam, AIM