Pencerah Hati

KADO TERAKHIR RASYAD UNTUK PARA ORANG TUA - 23 Desember 2017 10:50

  • Sabtu, 23 Desember 2017 10:50:38
  • Ahmad Imam Mawardi

KADO TERAKHIR RASYAD UNTUK PARA ORANG TUA

Anak kecil ini hebat, namanya Rasyad asal Kuwait, usia 7 tahun, putera tunggal milyuner Kuwait. Saat ini ia terbaring di rumah sakit, 23 hari opname tanpa ditemani papa mamanya yang kebetulan sibuk dengan pekerjaannya.

Hari ke 23, papa mamanya datang menjenguk dan meminta maaf karena tak sempat dampingi. Papa mamanya menghiburnya sambil berkata: "Papa mama sibuk untuk pempersiapkan masa depanmu sayang." Papa mamanya menunjukkan foto-foto proyek dan rumah yang tengah dibangunnya untuk dirinya kelak, di samping rumah yang tengah di tempatinya sekarang.

Anak ini tersenyum dan bertanya: "Siapa yang bisa menjamin hari esok saya masih hidup papaku dan mamaku? Siapa yang menjamin semua yang papa mama miliki saat ini adalah untukku? Dan apa manfaat semua yang papa mama miliki tapi tak ditempati?"

Anak yang baru sekolah di kelas madrasah ibtida'iyah ini pun akhirnya menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan senyuman yang betul-betul "memukul" hati orang tuanya. Apa yang terjadi pada orang tuanya selepas wafatnya ananda tercintanya merupakan kisah yang tak kalah mengharukan.

Lanjutan kisah...

Setelah anak kecil itu dikuburkan, rumah tangga menjadi senyap, sesekali terdengar isak tangis, tangis kesedihan bercampur penyesalan. Kesedihan mendalam memang seringkali ditandai dengan diam, walau tak jarang juga ditandai dengan teriakan umpatan kesedihan atau jeritan duka.

Hari-hari berlalu dengan evaluasi kehidupan pasangan ini. Sayangnya, evaluasi yang dilakukan bukan didasarkan pada kedewasaan pikir dan kematangan emosi. Si suami menyalahkan si istri yang ikut-ikutan berkarir sehingga melupakan tugas utama seorang ibu yang menjadi "taman surga" bagi anaknya. Si istri menyalahkan suami yang setiap hari bicaranya hanya soal duit, duit dan duit. Pertengkaranpun memuncak, si suami menjatuhkan talak satu untuknya. Si istri menjerit dan membanting semua yang ada di sekitarnya, termasuk foto keluarga yang ada di sampingnya.

Foto itu adalah foto dirinya, suaminya dan anaknya yang sedang tersenyum di suatu taman yang pernah dikunjunginya. Foto itu baru saja dipasang satu bulan sebelum Rasyad sang anak masuk rumah sakit. Foto itu dilemparkan, kacanya pecah berserakan, sebagian mengenai wajah sang suami. Tak sengaja, di balik foto itu ada tulisan anaknya, berbunyi: "Mama Papa, semoga kita bertiga senantiasa menyatu sampai di akhirat kelak."

Suami istri ini akhirnya terdiam, lama saling memandang, akhirnya terlarut dalam tangisan jiwa yang mendalam. Merekapun saling mendekat, kemudian saling merangkul. Suaminya berbisik: "Kita tidak boleh berpisah. Kita harus bersatu selalu, dengan anak kita, sampai ajal menjemput kelak."

Bagaimakah kehidupan mereka setelah rujuk itu? Apakah tetap bekerja, bekerja dan bekerja tanpa ingat ibadah? Kisah selanjutnya insyaAllah semakin menarik. Kalau mau. Salam, AIM.