Pencerah Hati

KASIH SAYANG ALLAH YANG TERSEMBUNYI DI BALIK KEDERMAWANAN (2) - 19 Maret 2021 15:05

  • Jumat, 19 Maret 2021 15:05:17
  • Ahmad Imam Mawardi

KASIH SAYANG ALLAH YANG TERSEMBUNYI DI BALIK KEDERMAWANAN (2)

Kita lanjutkan kisah kemaren. Sang tetangga miskin penerima shadaqah sapi perah itu kaget didatangi anak-anak tetangganya ini. Hatinya bertanya apa apa gerangan kok tiba-tiba datang berkunjung. Perwakilan anak-anak mengutarakan niatnya bahwa akan meminta kembali sapi yang pernah diberikan oleh ayahnya. Tetangganya tertunduk sambil lirih berkata ada apa, apa alasannya dan mengapa bukan ayahnya saja yang datang mengambil sapi kembali. "Saya tidak keberatan Mas jika mau diambil lagi, saya pasti menerima apa yang menjadi takdir saya, tapi jawab pertanyaan saya," katanya.

Anak-anak itu menjawab bahwa ayahnya meninggal. Begitu kagetnya sang tetangga pemelihara sapi itu. Wajahnya pucat, tangannya lunglai, setengah tak percaya. "Kapan wafat, ada apa kok wafat, dikebumikan di mana?" tanyanya. Orang baik senantiasa dikenang, orang baik selalu saja perhatian dan tak pernah lupa kepada orang yang pernah berbuat baik kepadanya. Jadilah orang baik dan jangan pernah melupakan jasa orang yang menolong kita dalam kehidupan kita. Anaknya menjelaskan runtut runut ceritanya.

Sang tetangga miskin itu hari berikutnya minta diantarkan ke gua tempat ayah anak-anak itu masuk dan tak keluar lagi. Dia membawa tali panjang, entah untuk apa. Perjalanan cukup jauh dan memakan waktu. Akhirnya, tiba juga di depan lubang gua itu. Dia mengikatkan ujung tali di luar mulut gua, lalu dia masuk sambil mengulur tali itu. Rupanya, biar dia tidak kesasar karena takut ada banyak cabang jalan di dalamnya.

Benar yang diduganya. Ada banyak jalur. Dia panggil-panggil barangkali ada yang menjawab. Ternyata, tak ada jawaban. Dia tetus berjalan sampai akhirnya mendengar desahan nafas samar-samar. Benar, lelaki terkapar lemas di dalam gua. Lelaki itu adalah sang pemberi sapi. Singkat cerita mereka berdialog, mengapa terkapar di sana sekian lama, apa saja yang terjadi

Lelaki pensedekah sapi yang terkapar itu bercerita bahwa dia masuk ke gua mencari air, tapi tersesat dan tak tahu jalan keluar. Selama 9 hari total berada dalam gua. Ditanya kenapa kok bisa bertahan hidup? Dia menjawab bahwa selama 7 hari pertama setiap lapar dan haus, tiba-tiba dari kegelapan mengucur susu sapi segar tepat di mulutnya hingga kenyang. Hanya saja, 2 hari terakhir, kucuran susu sapi itu tak ada lagi, makanya lemas dan terkapar.

Tetangga miskin yang menjemputnya bercerita bahwa 2 hari yang lalu, sapi yang disedekahkannya sudah diambil kembali oleh anak-anaknya yang mengangpapnya sebagai warisan dari ayahnya yang telah meninggal. Lelaki baik yang terkapar itu menangis dan meminta maaf, lalu merekapun keluar gua dengan selamat.

Benar sabda Rasulullah:

صنائع المعروف تقي مصارع السوء و الآفات و الهلكات و أهل المعروف في الدنيا هم أهل المعروف في الآخرة

"Perbuatan baik bisa melindungi diri dari ancaman kejahatan, penyakit dan kebinasaan. Para pelaku kebaikan di dunia itu adalah para pelaku kebaikan di akhirat." (HR. al-Hakim)

Benar-benar ada kasih sayang Allah bagi mereka yang dermawan. Salam, AIM