KELUHAN TUMBUH SUBUR DI HATI YANG TAK MAU BELAJAR MEMAHAMI HAKIKAT KEHIDUPAN
Seorang lelaki mengeluhkan isterinya kepadaku, tentang sikapnya yang cuek sampai pada pelayanannya yang mengecewakan. Ku cuma berucap: "Tak mungkin kopi itu dihidangkan dalam kondisi pahit tanpa gula oleh seorang perempuan yang senantiasa diberi "gula" dalam kesehariannya." Lelaki itu clingak-clinguk tak paham maksud yang kukata. Kujelaskan bahwa jika istrinya dibahagiakan, maka dia pasti akan membahagiakannya.
Seorang wanita mengeluhkan suaminya kepadaku, tentang kepelitannya membelanjainya sampai pada kekurangperhatiannya pada keluarga. Kucuma berucap: "Lelaki itu bukan bagai bunga liar yang tetap mekar dan menebar harum wangi walau tak diperhatikan, lelaki itu adalah bagai bunga pilihan spesial yang perlu disiram setiap saat, dipandang dan dipuji. Maksud saya, hargailah dan hormatilah suami maka semuanya akan diberikan pada sang isteri.
Ada orang tua yang setiap berjumpa denganku mengeluhkan anak-anaknya yang tak bisa diatur dan diarahkan. Kucuma berkata: "Buah jatuh tak kan jauh dari pohonnya." Jangan-jangan anak menjadi begitu karena kondisi keluarga yang terlalu mendukung, terutama orang tuanya yang tak memberikan contoh teladan. Peluklah anak dengan membisikkan kata sayang dan cinta, eluslah ubun-ubun anak-anak saat mereka tidur dengan melafalkan doa untuk kebahagiaan mereka.
Ada anak yang selalu saja menghubungiku untuk mengeluhkan orang tuanya yang dianggapnya lebih perhatian pada pekerjaannya ketimbang pada dirinya. Kucuma berkata: "Selimutilah orang tuamu saat mereka tidur, lalu tataplah wajahnya yang sudah menua. Di kerutan wajahnya, engkau akan melihat tertulis namamu, di pelupuk matanya akan tanpak bekas air mata yang tak pernah engkau pahami maknanya, air mata penghantar doa untukmu yang tak terucap oleh mulut mereka. Dekatkan telingamu ke dekat hidung dan mulutnya, dengkur mereka adalah rasa penat yang mereka lawan hanya untuk membesarkanmu tanpa engkau pahami maksudnya. Masihkah engkau akan mengeluhkan?
Pahami, pahami, pahami. Maka kita tak akan larut keluhan. Keluhan hanya akan tumbuh subur di hati yang tak pernah mau paham, yang tak pernah mau belajar makna kaitan setiap kejadian hidup. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya