Pencerah Hati

MASIH TENTANG PARENTING - 03 Oktober 2017 17:01

  • Selasa, 03 Oktober 2017 17:01:05
  • Ahmad Imam Mawardi

MASIH TENTANG PARENTING

Ada lagi nasehat parenting yang layak kita renungkan: "Jangan terlalu sering memotivasi anak untuk menjadi kaya, namun ajarilah anak untuk menjadi orang bahagia." Nasehat pendek ini menjadi menarik karena ternyata memotivasi anak untuk kaya dan untuk bahagia memiliki akibat mental yang berbeda; ketika potret kaya yang ditanamkan kepada anak maka anak akan tumbuh besar menjadi orang yang orientasi hidupnya adalah HARGA dan UANG, sementara anak yang diajari bagaimana cara menjadi bahagia akan tumbuh besar menjadi orang yang fokus pada nilai dan makna hidup.

Bahwa faktor pendidikan tingkat lanjut dan pergaulan pada masa pasca kanak-kanak adalah faktor yang juga berpengaruh adalah kenyataan yang tidak bisa dipungkiri. Namun, alas kesadaran yang dibangun masa kecil disepakati oleh para pakar psikologi sebagai faktor yang juga sangat menentukan.

Shahibul Hikayah bercerita bahwa ketika ayah hujjatul Islam Imam al-Ghazali mengantar Imam al-Ghazali kecil ke seorang ulama untuk mengaji agama, sang ayah menunjukkan sikap hormat yang luar biasa kepada gurunya sambil menitipkan al-Ghazali kepada sang ulama tadi. Ternyata, kejadian ini membekas di pikiran al-Ghazali bahwa menjadi orang alim adalah salah satu cara menjadi orang mulia. Betapapun jalan pikir al-Ghazali kecil sangat sederhana dalam membuat kesimpulan, namun "pelajaran sang ayah" berhasil memacunya menjadi pegiat ilmu sampai akhir hayatnya.

Pertanyaannya adalah apa yang kita telah tunjukkan pada anak kita selama? Apa yang telah kita banggakan di depan anak-anak kita selama ini? Ketika uang dan harta benda yang kita bangga-banggakan dan ketika orang kaya yang selalu kita sebut-sebut di hadapannya maka jangan salahkan kalau anak-anak kita selalu mengejar uang dengan berbagai cara dan kemudian mati sebagai hamba dunia, kematian yang mengenaskan.

Marilah kita kenalkan kepada anak-anak kita sejarah hidup para nabi, para sahabat dan para ulama yang meraih hidup mulia dengan nilai-nilai utama yang diwariskan melalui kata dan perilaku mereka. Ada banyak kitab atau buku yang mengkisahkan para orang besar dalam sejarah. Sayangnya, kisah tentang mereka saat ini di pasaran kalah laku dengan kisah-kisah orang kaya materi walaupun miskin nilai. Ajari anakmu cara bahagia. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren kota Alif Laam Miim Surabaya