Pencerah Hati

MAT KELOR BERHAJI LAGI (17): CARA MUDAH MEMBELI BUAH DI MEKAH - 21 Agustus 2019 04:37

  • Rabu, 21 Agustus 2019 04:37:45
  • Ahmad Imam Mawardi

MAT KELOR BERHAJI LAGI (17): CARA MUDAH MEMBELI BUAH DI MEKAH

Kisah Mat Kelor hari ini terlambat diposting karena hari ini Mat Kelor lama sekali tak kelihatan batang hidungnya. Setelah itu barulah dia muncul di kamar hotel saya dan duduk lama sekali berkisah banyak hal. Katanya, itu adalah untuk hari ulang tahun saya yang jatuh hari ini, 20 Agustus. Mat Kelor membawa beragam buah, termasuk buah-buahan yang baru saya kenal.

Saya bertanya kepadanya cara dia menawar dan membeli buah itu, karena bahasa Arabnya kan cuma tahu HADZA (ini). Dia berkisah sambil tertawa. Katanya, jangan banyak bertanya, cukup keliling saja mencari buahnya dan kalau ada yang menarik cukuplah bertanya "HADZA KAM?" (Ini berapa?) Lalu bayarlah, beres urusan. Saya tanya apakah tanpa menawar? Jawabnya: "Jangan tawar-menawar di tanah suci. Menguntungkan orang itu pahalanya 100 ribu kali lipat." Luar biasa kalkulator pahala Mat Kelor.

Para pedagang Arab senang sekali dengan Mat Kelor yang di kalangan mereka dikenal kaya karena membeli tanpa menawar. Beberapa di antara mereka yang sedikit tahu bahasa Indonesia membaca ID Card travel di dada Mat Kelor, yakni tulisan KANOMAS. Mereka bisik-bisik sesama pedagang: "Dia itu juragan EMAS terbesar di Indonesia." Hidup Mat Kelor penuh hikmah.

Salah satu peristiwa tak enak terjadi ke Mat Kelor saat pulang dari belanja buah itu. Dia salah nyeberang dan sambil lari. Dia dikejar polisi dikira pendatang illegal, pendatang gelap. Polisi tak percaya dengan ID Card Mat Kelor. Polisi memjnta identitas lain. Mat Kelor kebingungan, tak paham dan gelisah. Saat itu Mat Kelor membaca fatihah sambil mengeluarkan satu kartu sakti, KARTU NU. Polisi ketakutan, NU, Nations United, alias Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lalu polisi itu minta maaf serta mengantar Mat Kelor ke hotel. Polisi lupa bahwa PBB itu UN bukan NU. Hahahaaa, barakahnya NU. Salam, AIM