MATA PENA SEJARAH
Banyak manusia yang membuat sandiwara hidupnya dengan egoisme yang tinggi, seakan tidak ada Allah yang memantau dan mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi. Seringkali bertindak di luar kewajaran manusia untuk kemudian menahbiskan dirinya menjadi sang penguasa dan sang penentu.
Orang semacam ini tidak akan pernah merasakan kebahagiaan sejati, karena tak akan pernah diberkahi oleh Allah Swt. Lebih dari itu, sejarah punya mata pena sendiri yang mampu melihat semua yang terjadi melalui caranya sendiri. Tak ada kebusukan yang akhirnya tak tercium, tidak ada kejahatan yang akhirnya tak terbaca, kecuali kebusukan dan kejahatan yang telah dimaafkan oleh Allah dan manusia yang didzaliminya.
Mata pena sejarah akan terus mengamati dan tiada henti menuliskan catatannya. Mata pena sejarah pada akhirnya akan menuliskan apresiasi huruf tebal bergaris bawah hanya untuk orang-orang baik dan orang-orang tertindas yang tetap sabar di jalan taqdirnya.
Jadilah orang baik, Anda akan dikenang sebagai pahlawan. Tetaplah dalam kesabaran, Anda akan dikenang sebagai guru kehidupan. Dunia hanya sebentar dan di atas langit masih ada langit. AIM@Mina