MEMAHAMI PENDAPAT ORANG, BOLEH TERTAWA TAPI JANGAN MENTERTAWAKAN
Berbeda pendapat itu biasa. Pahami bahwa orang itu berpendapat berdasarkan tingkat pengetahuan dan pengalamannya masing-masing. Tak usah dimarahi apalagi dihina jika ada orang yang dengan kepolosannya memiliki pandangan berbeda dengan kita. Yang tak bisa dan tak perlu kita apresiasi adalah pendapat orang yang pura-pura bodoh atau pura-pura tahu kecuali kalau untuk kemaslahatan.
Ada keluarga pedalaman yang lugu sekali diundang ke kota karena keberhasilan anaknya menjuarai lomba lari jauh di tingkat propinsi. Keberhasilannya menjadi juara lari jauh adalah hikmah dari anaknya yang setiap hari lari naik gunung turun gunung untuk sekolah, tak ada angkot atas sepeda motor yang bisa ditumpangi. Natural saja kalau dia juara mengalahkan anak kota yang ke manapun pasti berkendara.
Ketika diundang ke kota propinsi, Bapak Ibu dan anak itu dinaikkan pesawat, pesat terbang jenis kecil yang berbaling-baling itu. Ketika naik pesawat, bapak ibu itu berpikir bagaimana bisa besi dengan penumpang manusia berat-berat itu terbang. Si Bapak berkata: "Pinta-pintar ya orang kota. Besi bisa terbang. Kalah kita orang desa." Karena pesawatnta delay, sumukpun terasa dalam pesawat, keringat bercucuran.
Melihat baling-baling di kanan kiri sayap pesawat mulai. berputar, si Bapak berkomentar lagi: "Dipikir-pikir, orang kota bodoh juga ya, kalau pintar dibanding orang desa. Yang kepanasan ada di dalam pesawat, kenapa kipasnya ada di luar pesawat. Ada dimana otaknya?" Pejabat yang mendampingi mereka ke kota tertawa terbahak-bahak: "Pak, itu namanya baling-baling yang bisa angkat ini pesawat. Kalau dihidupkan di dalam, tubuh bapak saja yang terbang."
Tertawalah atas nama lugu dan lucu, bukan atas nama penghinaan atau peremehan. Salam, AIM