MENCARI JALAN KELUAR
Tadi seusai shalat dhuhur, saya diminta menyampaikan kajian agama di Masjid Shalahuddin Kantor Pajak Jawa Timur. Masjidnya tetap lumayan ramai dan serius dalam mengaji. Tema kajian adalah tentang kebahagiaan, tema umum yang banyak dicari. Apakah ini bermakna bahwa kebahagiaan memnag lebih sering bersembunyi dan sulit ditemukan? Bisa iya, dan bisa juga tidak.
Salah satu yang dikaji adalah tentang bagaimana kita bisa keluar dari keruwetan hidup, masalah hidup. Ada banyak orang yang pertanyaannya adalah bagaimana caranya supaya bisa hidup, masuk lewat mana? Yang dibahas kini adalah level yang lebih tinggi, sudah hidup namun penuh dengan masalah, lalu apa jalan keluarnya? Mencari jalan keluar ternyata juga sama dengan mencari jalan masuk, sama-sama sulit, sama-sama membutuhkan tips jitu. Kalau kita masuk jalan tol, maka jika pintu masuknya salah maka bisa dipastikab arahnya pasti tersesat. Demikian pula jika salah memilih pintu keluar, pintu exit.
Allah mrngajari kita di dalam surat al-Isra', sebagai doa tahajjud, meminta kepada Allah agar memasukkan dan mengeluarkan di jalur dan dengan cara yang benar. Ini bermakna bahwa Allahlah yang paling tahu akan keadaan dan permasalahan hidup kita. Kalau begitu, maka tak ada jalan terbaik dalam.mencari jalan keluar kecuali mendekat dan memasrahkan urusan kepada Allah.
Jalan penuh rintangan, jalan keluar yang trrtugup dan buntu, semua akan bisa diurai dan diberikan jalan tepat penyelesaiannya. Saya sampaikan 7 tips utama di kajian itu. Namun karena saya harus berangkat ke masjid al-Akbar untuk acara ngabuburit, maka saya cukupkan sekian dulu. Salam hirmat, A. I. MAWARDI