Pencerah Hati

MENJADI MURID YANG BAIK DAN GURU (DOSEN) YANG BAIK - 23 Juli 2018 17:27

  • Senin, 23 Juli 2018 17:27:23
  • Ahmad Imam Mawardi

MENJADI MURID YANG BAIK DAN GURU (DOSEN) YANG BAIK

Ada banyak manusia pilihan yang layak menjadi teladan. Manusia pilihan itu adalah manusia mulia yang nilai-nilai kehidupannya diabadikan sejarah. Kalau kita mau menjadi manusia pilihan berikutnya maka kita harus mengikuti nilai-nilai kehidupan mereka yang telah disepakati oleh kebanyakan manusia sepanjang zaman.

Di antara manusia pilihan tersebut di atas adalah Imam Abu Hanifah. Ada banyak nilai mulia kehidupan yang menjadi legacy beliau. Yang saat ini saya ingin bagikan adalah tentang kebiasaan beliau sebagai murid dan sebagai guru, inipun satu bagian kecil saja.

Dalam kitab Tarikh Baghdad karya Khatib Baghdadi jilid 13 halaman 334 dinyatakan bahwa Imam Abu Hanifah berkata:

ما صليتُ صلاة منذ مات حماد ـ أستاذه ـ إلا استغفرت له مع والدي وإني لأستغفر لمن تعلمتُ منه علما، أو علمته علما.

"Setelah kewafatan Syekh Hammaad (guru beliau), saya tidak pernah shalat kecuali saya memohonkan ampunan untuk beliau bersama kedua orang tua saya. Dan sungguh saya juga memintakan ampunan bagi setiap orang yang saya mendapatkan ilmu darinya atau untuk orang yang saya ajari ilmu."

Sebagai murid beliau memohonkan ampunan untuk gurunya. Sebagai guru beliau memohonkan ampunan untuk muridnya. Alangkah luar biasa indahnya akhlak beliau. Plus sebagai anak, betapa besar perhatiannya kepada kedua orang tuanya. Mungkin salah satunya adalah karena kebiasaan mulia seperti inilah beliau menjadi manusia pilihan sejarah, dikenang, dimuliakan dan diteladani.

Marilah kita berdoa dengan doa yang sama, semoga guru-guru kita, murid-murid kita dan orang tua kita diampuni segala dosa dan kesalahanya. Salam, AIM, Pengasuh Ponpes Kota Alif Laam Miim Surabaya