MENJALANI HIDUP DENGAN PENUH KESADARAN
Baru saja selesai isi acara di BPKAD Prov. Jawa Timur dengan beberapa pejabat BPK, Perbankan dan BPKAD Kabupaten/Kota se Jawa Timur dalam acara Pembinaan Mental dan Halal Bihalal. Saya menyampaikan materi sebagai sambungan dari sambutan pak Kepala BPKAD Jatim yang mengulas sebagian cara Ibu Gubernur menyelesaikan masalah, yaitu cara BUKA DOMPET untuk membantu fakir miskin dan anak yatim serta BUKA MULUT dengan cara tersenyum dan bicara yang baik.
Saya teringat pada buku Marianne Williamson, The Law of Divine Compensation, yang menyimpulkan bahwa ada dua cara utama untuk bahagia sejati: LOVE dan HUMANITY, cinta dan kemanusiaan. Ini selaras sekali dengan apa yang disampaikan oleh ibu gubernur, bukan? Tebarkan cinta dan tanamkan kasih sayang, pinggirkan benci dan kuburkan dendam, maka hidup akan terasa nikmat dan damai.
Bahwa dalam hidup ini pasti ada yang membenci kita, memusuhi kita, dan bahkan mengancam kita, itu adalah bagian dari tabiat kehidupan. Itu bukan untuk menjadi alasan bagi kita untuk ikut membenci dan memusuhi. Hadapilah dengan penuh kesadaran bahwa semua merupakan ujian yang harus kita jawab dan layani secara bijak. Sadarilah, kata Scott Peck dalam bukunya "Road Less Travelled" bahwa hidup ini memang sulit (life is difficult). Jangan kaget kalau ada kesulitan. Jalani saja dengan sebaik-baiknya.
Bagaimana cara menghadapi kesulitan hidup? Jelas bukan dengan mengeluh karena keluham memang tidak pernah diciptakan untuk menyelesaikan masah, pun bukan dengan cara menyalahkan orang lain atau mencari kambing jitam karena melemparkan kesalahan kepada orang lain itu justru akhirnya menjadi masalah baru. Lalu bagaimana? Nikahkanlah bumi tempat kita tinggal dengan langit tempat kita memandang saat berharap dan berkeinginan. Mrnikahkan keduanya membutuhkan mas kawin yang berisikan 4 hal utama. Laksanakan biar perkawinan antar keduanya menjadi sah dan kitapun bahagia. Salam, AIM@ Kantor Pemprop Jatim