Pencerah Hati

ORETAN ANAK KEDUAKU DUA TAHUN YANG LALU - 18 Desember 2017 17:29

  • Senin, 18 Desember 2017 17:29:17
  • Ahmad Imam Mawardi

ORETAN ANAK KEDUAKU DUA TAHUN YANG LALU

Kali ini saya ingin share tulisan anak saya dua tahun yang lalu. Mungkin ditujukan ke teman-teman seusianya. Saya simpan rapi, saya senang. Saya baca lagi dan saya tersenyum. Saya ingin pembaca juga tersenyum. Berikut tulisannya:

"Orang bilang hidup itu hanya sekali.

Orang bilang merokok itu hak asasi.

Orang bilang, malu kalau belum pernah turun ke jalan.

Orang bilang pemuda Indonesia intelektualitasnya masih sebatas aspal hitam.

Orang bilang masa terindah itu masa SMA.

Orang bilang masa terindah itu masa TK.

Orang bilang, mau jadi apa kalau tak suka bergaul.

Orang bilang, mau jadi apa kalau hanya berbekal eksis.

Orang bilang anak IPA itu pekerja, IPS itu boss.

Orang bilang IP tinggi bukan pewaris Bill Gates.

Orang bilang anak zaman sekarang lembek dan mudah mengeluh.

Orang bilang cowok selingkuh dengan mata, cewek dengan hati.

Orang bilang cewek mencintai, cowok menyukai.

Orang bilang ingin tahu itu kepo.

Orang bilang ingin tahu itu peduli.

Orang bilang sensitif itu peka.

Orang bilang sensitif itu baper.

Orang bilang Fisika susah, soalnya bikin ingin sumpah-serapah.

Orang bilang kuliah sastra tidur delapan jam sehari dapat A.

Orang bilang... orang bilang...

Mau jalan sampai ke mana berbekal 'orang bilang'?

Kamu juga orang. Kamu juga bisa bilang. Lalu orang mana yang mau kamu pegang ke'bilang'annya?

Selama kamu hidup di tengah manusia, harimu akan dipenuhi kata orang. Mau sampai mana kamu masukkan apa yang 'orang bilang'?

Tak semua 'orang bilang' salah. Tapi juga tak semuanya benar. Mereka tak menjalani hidupmu. Tapi mereka juga hidup.

Bingung? Jangan. Ini masih pakai bahasa Indonesia, belum bahasa Hati.

Orang bilang jangan pedulikan apa kata orang.

Orang bilang jangan menulikan diri dari kritik dan saran.

Lihat? Kontradiksi. Segepok 'orang bilang' yang pernah kamu dengar, suatu saat akan saling mencoret dan membatalkan. Lantas jika kamu sampai di titik itu, kamu mau apa? Mencari 'orang bilang' lain yang menengahi keduanya?

Maka dari itu, prinsip itu penting. Jatidiri itu penting. 'Saya bilang' itu penting. Suatu saat, kamu akan sampai di sebuah persimpangan di mana 'orang bilang' justru akan menahan langkahmu ke depan. Saat itu, yang harus kamu lakukan adalah menutup telinga dan mulai mendengarkan hatimu.

Kamu tahu hal lain dari 'orang bilang'? Yang kamu dengar akan, hampir selalu, merupakan opini mayoritas. Orang bilang, itu demokratis. Tapi orang juga bilang bahwa mendiskreditkan minoritas adalah tindakan primitif. Maka jangan berhenti pada mayoritas. Jangan berhenti pada satu sisi. JANGAN BERHENTI PADA SEBARIS ALAMAT WEB YANG DISODORKAN GOOGLE DI HASIL PENCARIAN TERATAS.

Maka sekarang kamu tahu, obyektifitas itu penting.

Kamu tahu hal lain yang sama pentingnya?

Istirahat.

Di saat 'orang bilang' dan 'informasi' membuatmu muak, dengarkan apa yang tubuhmu bilang.

Di saat prinsip goyah dan obyektifitasmu melemah, dengarkan apa yang otakmu ingin.

Istirahat.

Sudah.

Selamat sore, jatah istirahatnya jangan lupa untuk diambil. :) "

Itu tulisannya. Senyumlah ya, disuruh iatirahat lho. Bukan disuruh kerja terus. Salam, AIM