Pencerah Hati

PANDAI-PANDAILAH MENYESUAIKAN DIRI DENGAN MUSIM - 17 September 2019 07:56

  • Selasa, 17 September 2019 07:56:19
  • Ahmad Imam Mawardi

PANDAI-PANDAILAH MENYESUAIKAN DIRI DENGAN MUSIM

Bagi yang hidup di Indonesia pastilah melalui dua musim, musim kemarau dan musim penghujan, kadang disebut pula dengan musim panas dan musim dingin. Bagi yang hidup di Amerika atau Eropa pasti akan mengalami musim salju, musim semi, musim panas dan musim gugur. Musim itu tiba bergiliran. Inilah hukum alam.

Dalam kehidupan bermasyarakat, kita juga melalui beberapa "musim." Kadangkala basah, kadangkala kering, kadangkala untung dan kadangkala rugi, kadangkala dicinta dan kadangkala dibenci. Itu adalah hal biasa, alami. Disimpulkan oleh sarjana Madura, putera Mat Kelor, bahwa hidup ini memang bersifat "dangkadang" alias dangkadang begini dan dangkadang begitu.

Perlukah kita bersedih hati dengan peralihan "musim" dalam nasib hidup kita? Pelakukan saja perubahan nasib atau takdir kita bagai menghadapi perubahan musim. Saat musim hujan, sediakan payung dan jas hujan, sementara saat musim panas hidupkan kipas dan AC yang dimiliki. Keluhan tidak akan pernah menyelesaikan masalah.

Orang cerdik pandai dalam ilmu kewirausahaan selalu mampu melihat perubahan musim sebagai kesempatan yang menjanjikan keuntungan. Maka sesungguhnya kita pun dalam menjalani hidup yang berganti nasib dan bergilir takdir harus mampu melihat peluang untuk selalu mendulang pahala dan ridla Allah. Bersyukurlah saat diberikan takdir nyaman, bersabarlah saatenjalani takdir tak nyaman. Dua-duanya menguntungkan. Selamat pagi, salam keberkahan. AIM@P2K Alif Laam Miim Surabaya