Cepat dalam menghakimi orang lain, lambat dalam meminta maaf atas kesalahan sendiri adalah tabiat sebagian manusia yang hatinya tertutup oleh nafsu serakah yang berkomplot dengan iri hati dan dengki. Kemampuan memaklumi kekurangan orang lain, ketidakbisaan diri menunda permintaan maaf atas kesalahan diri adalah tabiat dari manusia yang hatinya penuh dengan cinta dan kebijaksanaan.
Syekh Ali Thanthawi berkata: "Kalau Anda semua ingin merasakan kenikmatan dunia yang paling nikmat dan kebahagiaan hati yang paling puncak, jadi orang yang dermawan dalam berbagi cinta dan kasih sayang di samping dermawan dalam berbagi harta yang dimiliki." Ternyata, orang yang egois dan bakhil dalam cinta dan kasih sayang, apalagi yang senang menabur kebencian dan kegelisahan, tak akan pernah merasakan kenyamanan hidup dan kebahagiaan hati.
Jadilah manusia berhati damai dan mendamaikan, janganlah menjadi manusia berhati benci yang menebar kebencian. Perintah rasulullah adalah menebarkan salam yang bermakna menebarkan kedamaian, yang bermakna lebih dari sekedar mengucapkan salam. Rasulullah bersabda: “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim)
Hidup di dunia cuma sekali, hidup di dunia adalah ujian. Tidak lulus ujian di dunia tak akan ada kesempatan lain untuk mengulangi lagi. Yang lulus akan berhagia untuk menanti wisuda di surga kelak saat semua malaikan mengucapkan selamat atau congratulation kepada kita. Yang tidak lulus akan menyesal dengan hakikat penyesalan dengan menjadi orang yang rugi dan menderita dalam maknanya yang paling ekstrim.
Mumpung masih ada waktu, persembahkan yang terbaik. Jadilah hamba Allah yang berjiwa melayani penuh cinta dan kasih sayang dengan membawa bendera kedamaian untuk semuanya. Salam, AIM@Madinah Munawwarah