Dua jalan pilihan: jalan ingat dan jalan lupa. Allah berfirman: "Ingatlah kalian semua kepadaku, maka Aku ingat kepada kalian semua." Di ayat yang lain Allah berfirman: "Mereka lupa kepada Allah, maka Allah lupakan mereka pada diri mereka sendiri." Setiap kita memiliki kebebasan untuk memilih dengan beban resiko ditanggung sendiri-sendiri.
Ingat kepada Allah tak hanya bermakna ingat akan namaNya, melainkan meletakkan diriNya dalam posisi paling agung dalam diri kita dan kehidupan kita. Lupa kepada Allah bukan hanya bermakna tak menyebut namaNya, melainkan pula menjadikan selainNya sebagai rujukan dan tempat bergantungnya diri.
Bisa ingat atau dzikir kepadaNya dan untukNya benar-benar merupakan anugerah. Bukan hanya ketenangan hati yang didapat melainkan kemudahan hidup. Bukan hanya yang diminta yang diberikanNya melainkannya juga tak tak diminta. Benar kata para ulama bahwa orang yang senantiasa ingat kepada Allah akan mendapatkan lebih dari apa yang Allah berikan kepada para peminta kepadaNya.
Menjadi orang lalai dan lupa padaNya adalah musibah besar kehidupan. Bukan hanya hati yang tak tenang, hiduppun berganti warna menjadi buram dan menggelap. Tak hanya pikiran yang kalut, tatanan hiduppun menjadi semrawut. Pada akhirnya, tanpa disadari, semua yang dimiliki menghilang dan dirinyapun melenyap.
Mari berdzikir, bergabunglang dengan majliz dzikir, berkumpullah dengan mereka yang berdzikir atau mereka yang senantiasa menjadi inspirasi kita untuk selalu berdzikir. Salam, AIM, Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya