Pencerah Hati

Pencerah Hati 24 Januari 2017 08:00

  • Selasa, 24 Januari 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

KALIMAT RENUNGAN 24 JANUARI

Rumah kepala desa terpilih itu ramai sekali. Banyak yang berkunjung dan mengucapkan selamat. Orang-orang yang sebelumnya tak pernah terlihat dan terdengar mendukung pun hadir. Justru duduknya paling depan lengkap dengan anggukan kepalanya yangvtidak pernah berhenti mengamini semua ucapan kepada desa terpilih.

Rumah mantan kepala desa yang gagal terpilih lagi sepi sekali. Hanya istri dan anaknya yang setia ada di sampingnya. Panglima-panglimanya menyusun langkah satu persatu untuk menjauh. Ada beberapa orang yang dulunya tak dekat dengan mantan kepala desa itu yang lazim datang menjenguk dan menghibur walau tak selalu duduk lama.

Teringatlah kita pada kalimat mutiara yang diabadikan sejarah yang layak dijadikan renungan setiap saat bahwa teman sejati adalah teman di kala duka. Almarhum Ibrahim Fiqi, Sang motivator hebat itu, membahasakan kembali seperti ini:

عندما ترتفع سيعرف أصدقاؤك من أنت ..

و لكن عندما تسقط ستعرف من هم أصدقاؤك ..

(Ketika engkau sedang naik posisi, teman-temanmu akan tahu siapa engkau. Tetapi, ketika engkau terjatuh, engkau akan tahu siapa mereka yang benar-benar teman-temanmu)

Bisa jadi orang yang paling dekat saat ini adalah orang yang paling memusuhi kita nanti. Bisa jadi orang yang terkesan jauh kali ini adalah orang paling dekat saat kita dijauhi orang lain kelak. Tulisan ini bukan untuk mengajari kita berburuk sangka, melainkan menasehatkan kewaspadaan. Lebih dari itu, mengajari kita untuk tidak menjadi bunglon, oportunis, yang hanya mau enaknya sendiri tanpa memperhatikan perasaan orang lain.

Sungguh benar kalimat renungan di atas. Bacalah apa yang terjadi dalam kisah hidup sekeliling kita. Dalam dunia politik, contoh nyatanya lebih terang benderang. Belajarlah tulus. Ini yangvakan menjadikan kita terhormat, kini dan nanti. Salam, AIM