PERKATAAN YANG MENGANTARKAN KE SURGA DAN YANG MENGANTARKAN KE NERAKA

Pahala dari Allah akan menjadi modal menuju surga, sementara laknat Allah akan menjadi penyebab terjerembab ke neraka. Kita, dengan omongan kita bisa masuk surga sekaligus juga bisa masuk neraka. Semua ditentukan oleh NILAI omongan atau perkataan kita.

Dalam suatu ayat al-Qur'an, Allah berfirman:

﴿ فأثابهم الله بما قالوا﴾

"Maka Allah memberikan pahala kepada mereka atas apa yang mereka katakan."

Sementara dalam suatu ayat yang lain Allah berfirman:

﴿ ولُعِنُوا بما قالوا﴾

"Dan mereka dilaknat karena apa yang mereka katakan."

Sebelum berbicara tatalah niat untuk menjadi niat baik yang diridlai Allah. Ketika berbicara, tatalah kalimat menjadi kalimat yang benar, baik dan indah sehingga tak menyakiti siapapun. Setelah berbicara, mintalah pertolongan kepada Allah agar perkataan itu memiliki manfaat.

Tiada perkataan yang lebih indah dibandingkan perkataan yang memuat kalimat-kalimat Al-Qur'an. Tiada perkataan yang lebih jelek dibandingkan kalimat bombastis yang diniatkan untuk sesuatu yang negatif.

Catatan kecil di atas adalah untuk mereka yang gemar bicara atau bertugas untuk bicara. Baik bicara melalui lisan ataupun tulisan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Sementara untuk pendengar dan pembaca perkataan, cerdaslah untuk memilih kalimat mana dan kalimat siapa yang perlu didengar dan dibaca. Kesalahan kita memilih perkataan atau kalimat bisa berujung dosa, kesedihan dan kegelisahan.

Benar bahwa "jangan lihat yang bicara, lihatlah apa yang dibicarakan." Tapi kebenarannya bukanlah kebenaran mutlak. Syetan itu memperdaya Nabi Adam dan Hawa dengan kalimat indah nan logis, namun faktanya kalimat itu untuk menipu beliau berdua. Dengarkan kalam Allah, jangan dengarkan bualan syetan. Salam, AIM