Pencerah Hati

PERLAKUKAN ORANG LAIN SEBAGAIMANA ANDA INGIN DIPERLAKUKAN - 30 Maret 2021 06:10

  • Selasa, 30 Maret 2021 06:10:35
  • Ahmad Imam Mawardi

PERLAKUKAN ORANG LAIN SEBAGAIMANA ANDA INGIN DIPERLAKUKAN

Di suatu malam, di sebuah restoran yang sangat ramai pengunjung, duduklah seorang wanita di salah satu meja. Dia terlihat sendirian, entah menunggu siapa. Terlihat wanita itu sedang serius memandang layar hapenya. Seorang lelaki menghampirinya dan berkata pelan dan sopan sekali: "Boleh saya duduk di sini, Mbak?" Wanita itu berdiri menjawab lantang: "Apa? Mau ngajak kencan saya? Hah, anda ini siapa, kok tidak ngaca?"

Semua orang di restoran itu menoleh dan menatap ke lelaki dan wanita ini. Tentu saja si lelaki itu malu sekali namun tak mau menanggapi lebih jauh karena justru akan semakin mrmancing perhatian semua orang. Lelaki itu pergi mencari kursi lain dan kemudian duduk sendirian sambil tertunduk malu. Tercabik harga dirinya. Selesaikah kisahnya? Tidak.

Wanita itu, setelah makan, tiba-tiba datang mendekat kepada sang lelaki. Dengan sopan dan halus sekali wanita ini berkata: "Maafkan saya ya Mas. Saya ini peneliti ilmu jiwa/psikologi yang sedang meneliti tentang respon lelaki muda saat hatinya terluka." Apakah kasusnya selesai? Tidak.

Lelaki ini berdiri dan bersuara lantang: "Apa? Anda minta bayaran tiga juta untuk sekali kencan dengan saya malam ini? Ah, ngaca lah, secantik apa Anda?" Semua mengunjung menoleh dan memandang pada wajah sang wanita itu dengan pandangan sinis. Wanita itu tertunduk malu sekali, terluka hati, lalu menangis. Apakah kisah selesai? Tidak.

Lelaki itu lalu berdiri dengan sopan dan pelan sekali mendekati sang wanita sambil berkata: "Mbak, Maaf ya. Saya ini pengacara muda yang sedang mencoba beberapa cara membela diri yang jitu di depan publik. Maaf ya Anda menjadi contoh." Wanita ini malu sekali.

Kalau kita membuat malu seseorang, jangan kaget kalau suatu waktu kitalah yang mendapatkan giliran dipermalukan. Bagaimana kita memperlakukan orang lain, begitulah kira-kira kita akan diperlakukan dalam hidup. Inilah sebabnya mengapa dalam Islam kita dianjurkan mempersembahkan yang terbaik dan paling membahagiakan kepada orang lain. Kebaikan dan kebahagiaan itu akan kembali kepada kita pada waktunya. Allah tidak pernah salah dan lupa menilai dan membalas perbuatan para hambaNya dengan adil. Salam, A.I.Mawardi