PERTANYAAN-PERTANYAAN MENDASAR KEHIDUPAN
Masyarakat relijius tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan emas. Kehadiran seorang alim dan bijak ke daerahnya dimanfaatkan mereka untuk menanyakan hal-hal prinsipil demi sebagai panduan mereka menggapai bahagia. Guru alim nan bijak itupun dengan bahagia dan lega hati menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Indahnya hidup jika yang alim berkenan berbagi ilmu dan yang belum berilmu tak pernah bosan menimba ilmu.
Pertanyaan pertama adalah "apa obat termanjur menghadapi sakit dan derita?" Dijawab oleh beliau: "sabar." Pertanyaan kedua adalah "apakah obat kegagalan?" Dijawab oleh beliau: "coba dan ulangi lagi." Pertanyaan ketiga adalah "apakah obat kefakiran?" Dijawab oleh beliau: "qana'ah atau merasa cukup."
Kalau kita baca dan renungkan tanya jawab di atas, sungguh kita bisa memetik banyak hikmah demi menyusun langkah yang tepat menuju masa depan. Faktanya, tak ada orang yang tak sakit, tak ada orang yang tak pernah gagal dan tak ada orang yang tak pernah membutuhkan sesuatu. Gunakan obat di atas maka kita akan selamat.
Pertanyaan-pertanyaa lain masih banyak bermunculan. Kalau disimpulkan adalah sebagai berikut: "Obat lemah dalam hidup adalah iman, obat buruk perilaku adalah akhlak, obat bodoh adalah ilmu, obat capek adalah tidur, dan obat dungu adalah diam."
Seorang pemuda berdiri dan bertanya: "Wahai guru. Adakah satu obat yang menyelesaikan dan menyembuhkan semua masalah itu?" Sang guru tersenyum memahami gaya pemuda yang memang suka hang singkat-singkat dalam urusan pengajian. Beliau menjawab: "Ada. Rajin-rajinlah kamu angkat tanganmu sambil berucap 'YAA ALLAAH YAA RABB'" Maksud sang guru adalah rajinlah berdoa. Salam, AIM
NB: Lalu ada yang bertanya: "Ada hang mau menambah daftar hamba yang berqurban?" Lalu semua diam. Hahahaaa