Pencerah Hati

RENUNGKANLAH FATWA SANG KAKEK TENTANG KESEDIHAN - 06 November 2017 15:48

  • Senin, 06 Nopember 2017 15:48:10
  • Ahmad Imam Mawardi

RENUNGKANLAH FATWA SANG KAKEK TENTANG KESEDIHAN

Sang kakek bijak membuka catatan-catatan lama yang disimpannya di lipatan-lipatan anyaman bambu yang menjadi dinding rumahnya. Beliau membacakannya pada saya:

"كن عظيمًا حتى في حزنك وضيقك، فالحزن شيء طبيعي لا نستطيع أن نبتعد عنه دائمًا، لاتجعل الحزن يؤذيك .. ولا يؤذي من حولك"

(Jadilah engkau orang besar, bahkan dalam kesedihanmu dan keterhimpitan hidupmu. Kesedihan adalah sesuatu yang natural, alami, yang tak mungkin engkau bisa menjauh darinya selamanya. Jangan sampai kesedihan itu menyakitimu dan jangan pula sampai menyakiti orang sekitarmu)

Lalu kakek menutup buku catatannya. Matanya menatap ke atas langit-langit rumahnya yang juga terbuat dari anyaman bambu. Lalu pelan-pelan terdengar dari mulutnya kalimat tanya: "adakah yang tak pernah sedih?" Beliau tersenyum melanjutkan kata: "Luka hati jangan sampai lukai badan, luka badan jangan sampai lukai hati."

Saya majukan tangan untuk bersalaman pamitan kepada beliau karena takut mengganggu waktu beliau dalam merenung. Tangan saya malah digenggap erat seerat-eratnya. Beliau berkata: "Jangan pulang, sebentar lagi akan datang tamu agung yang kedatangannya selalu diharapkan banyak orang baik namun beliau belum tentu datang."

Saya penasaran. Menunggu dengan taat akan perintah kakek. Kakek diam sambil menunduk, sayapun menunduk sambil menunggu. Kantuk menggoda, sayaphn tertidur. Ketika terbangun, suasana sepi, hanya bau harum semerbak masih tersisa. Kakek keluar dari biliknya sambil tersenyum berkata: "Besok-besok saya ceritakan, pulanglah." Salam, AIM