Pencerah Hati

RISALAHKU BAGI MEREKA YANG SEDIH MENDERITA (2) - 06 Juli 2021 15:45

  • Selasa, 06 Juli 2021 15:45:29
  • Ahmad Imam Mawardi

RISALAHKU BAGI MEREKA YANG SEDIH MENDERITA (2)

Tak disangka, respon terhadap tulisan saya hari kemaren dengan judul di atas mendapatkan banyak komentar dan permintaan untuk diurai lebih lanjut. Hati saya berdoa semoga tulisan ini pun menjadi penghibur dan penenang bagi mereka yang sedang bertarung dengan kegelisahan diri, ujian dan musibah kehidupan. Semua kita memiliki potensi untuk selalu berada dalam ujian hidup. Bagaimana cara kita tetap tenang menghadapinya setenang keadaan saat ujian sekolah/kuliah dilaksanakan.

Ada yang berkomentar bahwa ketenangan itu mungkin bisa diusahakan jika ujiannya tidak lama dan tidak sulit melampaui kemampuan diri. Saya jawab bahwa Allah telah mengukurkan jenis dan bobot ujian sesuai dengan kemampuan hambaNya. Begitu janji Allah dalam al-Qur'an. Maka jalani saja dengan sabar dan tenang. Yang sangat penting ditanamkan dalam jiwa adalah pesan tersirat dalam kisah Nabi Yusif bahwa andai Allah langsung selesaikan segera urusan ujian dari saudara-saudaranya semasa beliau kecil, mungkin saja kisahnya tak akan seindah dan secemerlang apa yang telah terjadi, sebagai pembesar Mesir. Mungkin hanya sebagai rakyat yang biasa-biasa saja. Musibah besar sering menjadi pengantar datangnya anugerah besar, begitu saya tulis hari kemaren.

Ada yang bertanya bagaimana cara tenang? Bagaimana cara bisa menikmati musibah? Saya menjawab bahwa saya juga sedang belajar tentang cara tenang itu. Saya memulainya dengan yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah pasti takdirkan yang terbaik. Syaratnya yang paling utama adalah kita beriman dan selalu mengikuti jalan kebaikan yang dipilihNya. Saya teringat pada ulasan sebuah kitab berjudul "As-Sakinah 'Inda Nuzul al-Bala'" (Tenteram di Saat Tibanya Ujian) yang ditulis oleh Syekh Abdul Hamid. Di bagian awal kitab ini diurai tentang syarat sakinah itu.

Cobalah renungkan bagaimana Rasulullah dan Abu Bakar bisa tenang saat dalam pengejaran kaum kafir Quraisy saat di gua Tsur. Renungkan ayat berikut ini: "Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah 9: Ayat 40)

Lihat pula bagaimana orang-orang yang terlibat dalam Bai'at al-Ridlwan ditenangkan dan ditolong Allah karena keimanan dan ketaatan mereka kepada Rasulullah. Baca ayat berikut ini:

"Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat," (QS. Al-Fath 48: Ayat 18)

"dan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Al-Fath 48: Ayat 19)

Masih banyak ayat sakinah (ketenangan/ketenteraman) yang lain yang Allah jaminkan bagi mereka yang beriman dan terus istiqamah dalam ketaatan dan kebaikan. Sekarang tinggal kitanya, maukah kita mengikuti jalan ketenangan yang telah mereka jalani, ataukah kita mau mencoba jalan baru yang belum jelas kebenaran dan kejituannya? Mari kita belajar lebih banyak lagi, saudaraku dan sahabatku. Salam, Ahmad Imam Mawardi, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya