SELAMAT MENANTI SAAT BERBUKA PUASA DENGAN MERENUNG DEMI BAHAGIA
Biasanya kita berkumpul bersama di pondok kita pada hari Sabtu dan Ahad sore, mengaji bersama dan berbuka serta shalat bersama hingga tarawih. Saat ini kita dilimpahi variasi lain oleh Allah. Buka puasa bersama sangat terbatas. Kita jalani dan kita syukuri. Terimakasih kami kepada semua santri dan jamaah yang tetap setia sambung hati melalui kajian online dan berpartisipasi aktif dalam memajukan pondok ini.
Sebagaimana saya sampaikan di pengajian online dua minggu yang lalu, selama Allah adalah Tuhan kita, tak usah sedih menjalani hidup. KetetapanNya adalah ketetapan yang terbaik. Allah sangatsuci dan bersih dari segala sifat yang ada cela serta kekurangan. Nikmati saja dan tunggulah hikmah apa yang Allah titipkan dibalik sesuatu yang tak enak bagi kita.
Kalau pikiran dan keyakinan kita dipasang pada garis normal seperti itu, maka nikmat dan musibah adalah sama, yakni sama-sama menjadi jalan untuk bersama dengan Allah. Sebagian ujlama menyatakan bahwa sesuatu yang tak enak itu lebih cepat mengantarkan pada posisi yang terpuji ketimbang sesuatu yang enak. Dipikir-pikir sangat benar, melihat fakta bahwa jamu untuk sehat itu biasanya rasanya kurang sesuai dengan selera lidah dan tenggorokan.
Kepasrahan, ketundukan dan ketawakkalan kita kepada Allah harus kita perkuat. Kita harus saling menasehati demi kebaikan kita bersama, nasehat kebenaran dan nasehat untuk kesabaran serta kasih sayang.
Allah Tuhan kita adalah Maha dalam segala-galanya. Jangan pernah pessimis dalam hidup, seberat apapun masalah yang kita lalui, serumit apapun problema yang harus kita selesaikan. Sebagai ganti kajian hari Ahad kita, saya kirimkan potongan klip ceramah guru saya. Menarik untuk didengarkan, sangat bagus direnungkan dan sangat menenangkan untuk diterapkan. Salam, AIM