Pencerah Hati

SERBA-SERBI RAMADLAN: KISAH LUCU DARI TOILET MASJID - 22 Mei 2019 15:12

  • Rabu, 22 Mei 2019 15:12:31
  • Ahmad Imam Mawardi

SERBA-SERBI RAMADLAN: KISAH LUCU DARI TOILET MASJID

Saat tiba di masjid tadi, adzan mulai berkumandang. Banyak orang antri di toilet masjid dan di tempat berwudlu'. Saya pun antri di situ. Karena mereka tahu bahwa saya adalah penceramah, saya dipriotitaskan antri di bagian depan. Namun orang yang di depan saya tidak berkenan dengan alasan sangat kebelet dan sakit perut. Saya tersenyum mempersilahkan. Senyuman bulan puasa itu pahalanya lebih besar.

Dia pun segera masuk. Bunyi air kencing mengucur deras sangat terdengar dari luar toilet. Sepertinya dia kencing berdiri dengan mengarahkan air kencingnya lurus lubang toilet. Saya tersenyum sekali lagi. Selang beberapa menit dia buang angin, alias kentut. Lumayan nyaring. Bunyinya adalah perpaduan antara bass dan teriakan kaget. Orang-orang yang antri tertawa. Saya berusaha menahan tawa, takut sang pelaku merasa malu. Menjaga rasa malu orang lain juga berpahala besar. Dia keluar dari toilet dengan menunduk malu. Tak tolah toleh dan langsung pergi. Saya pun masuk ke toilet. Berusaha untuk tak juga buang angin. Namun arima toilet rupanya masih terkontaminasi angin sebelumnya. Saya bersabar, karena bersabar di bulan Ramadlan adalah berpahala besar.

Tibalah pengajian setelah shalat. Orang yang tadi masuk toilet sebelum saya itu rupanya ikut juga pengajian saya. Wajahnya masih terus menunduk. Malunya sepertinya bertahan lama. Saya menjelaskan hadits tentang pentingnya rasa malu, termasuk hadits populer bahwa malu itu adalah bagian iman. Saya jelaskan pula bahwa Rasulullah adalah pemalu. Sahabat Usman bin Affan pun pemalu. Dia mulai manggut-manggut dan sudah mulai berani menatap wajah saya. Saya senang karena membuat senang orang di bulan Ramadlan adalah berpahala besar.

Lalu saya katakan bahwa segala sesuatu yang alami adalah wajar untuk terjadi. "Hujan itu turun sering sekali didahului dan disertai petir. Demikian juga kencing, ia bisa keluar kadang disertai kentut." Orang-orang pada tertawa ngakak. Sang pelaku kembali tertunduk tapi sambil ngakak juga. Lalu kupeluk dia sambil berbisik: "Mantap." Hahaaaa, salam, AIM