SIAPAKAH YANG MERUSAK KEBAHAGIAAN KITA?
Sesungguhnya yang merusak kebahagiaan kita adalah kita sendiri, yakni saat kita menggantungkan kebahagiaan kita kepada orang lain dan bukan kepada Allah. Sementara itu, satu-satunya penentu utama kebahagiaan kita adalah Allah SWT.
Cobalah kita koreksi kembali perilaku kita saat ini. Kepada siapakah kita berupaya keras untuk mendekat? Kepada mereka yang memiliki kuasa dan harta ataukah kepada Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Kaya? Apa kira-kira yang menyebabkan kita lebih memilih mendekat kepada selainNYA? Jawaban akan pertanyaan ini mengkerucut pada satu sebab: terlalu percayanya kita pada yang tampak jelas oleh mata dan tidak percayanya kita kepada Dzat Yang Maha Ghaib.
Tatalah keimanan kita kepada Yang Maha Ghaib, pasrahkanlah hidup kita pada Dzat Yang menentukan bahagia serta tunduklah pada aturan-aturanNya. Inilah yang akan mengantarkan pada hakikat bahagia. Jangan tertipu dengan yang tampak, karena di balik yang tampak itu ada sesuatu yang tak nampak.
Banyak orang yang memiliki banyak hal yang tampak yang dianggapnya cukup menjadi dasar bahagia, namun mereka tidak bahagia. Banyak pula mereka yang kelihatannya tak punya sesuatu yang secara kasat mata bisa membahagiakan, namun ternyata mereka tersenyum bahagia. Yang pertama mengandalkan dunia, sementara yang kedua mengandalkan Pemilik dan Pengatur dunia. Kita mengandalkan apa? Jangan tertipu. Salam, AIM@ Canberra