TAHUN BARU ISLAM
Bertebaran gambar ucapan tahun baru Islam di media sosial kita. Bertebaran undangan kajian tahun baru Islam dari berbagai masjid, mushalla dan lembaga keislaman lainnya. Semangat hijrah menjadi tema utama yang diusung dalam peringatan tahun baru Islam ini. Pertanyaannya: "sudah tahukah kita bahwa hijrah Nabi Muhammad itu bukan pada bulan Muharram?"
Bahwa bulan Muharram itu adalah bulan pertama seperti bulan Januari dalam kalender masehi itu adalah pasti kita semua tahu. Tapi peristiwa hijrah Nabi itu sendiri terjadi pada bulan Rabi'ul Awwal, tepatnya tanggal 2 dan tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabi'ul Awwal. Lalu, mengapa tema hijrah selalu menjadi tema pada acara tahun baru Islam? Tak salah pasangkah? Bolehkah? Bid'ahkah?
Tema apapun sebenarnya boleh. Namun jatuhnya 1 Muharram tahun 1440 ini kebetulan bertepatan dengan bulan September. Hijrah Rasulullah itu menurut beberapa ulama, termasuk Sa'id Ramadlan al-Buthi, menyatakan bahwa itu terjadi pada tanggal 20 September 622 M. Lebih dari itu, tahun pertama dalam kalender hijriah itu dihitung sejak tahun hijrahnya Nabi. (Catat: tahunnya, bukan bulannya)
Lalu, masuk bid'ah apa tidak merayakan tahun baru Islam? Pertanyaan ini adalah dari salah seorang jamaah online. Saya menjawab dengan guyon: "menjadi jamaah online itu bid'ah tidak ya? Kan tidak ada contohnya dari Rasulullah dan sahabat?"
Rasulullah tidak pernah membuat kalender hijriah, jadi belum ada tahun baru. Pada masa Abu Bakar juga belum ada. Pada masa Umar bin Khattablah mulai muncul kalender hijriyah dengan berbagai pertimbangan. Tidak semua yang baru itu bid'ah yang sesat selama bukan dalam kaitannya dengan ibadah mahdlah yang sudah pasti. Semua jenis kebaikan yang berkemaslahatan dipersilahkan untuk dilakukan. Ingin lebih detail? Mengaji langsung saja bisa lebih jelas. Salam, AIM