TAMU TENGAH MALAM
Maaf judul tulisan ini mirip-mirip judul lagu dangdut, TAMU TAK DIUNDANG. Kemaren pagi saya bertemu dengan beberapa ustadz dan tokoh yang berkumpul berdiskusi bagaimana menata ekomomi ummat ke depan. Mereka bersepakat untuk bersama-sama bergabung dalam usaha yang dibangun atas niat tulus untuk kemasalahatan ummat. Teringatlah saya pada dawuh ibnu Athaillah dalam kitab Hikamnya bahwa sesuatu yang bersinar pada awalnya mala akan terus bersinar sampai akhir. Bersinar maksudnya, salah satunya, dengan niat tulus.
Sepulang pertemuan di Sumenep itu, saya berangkat ke Bangkalan untuk ceramah pernikahan di wilayah dekat maqbarah Syaikhona Khalil. Sepulang ceramah, langsung meluncur menuju pondok dan tiba pada jam 00.30. Di tengah jalan, saya masih sempat tetima telpkn konsultasi covid dari Probolinggo. Tak terasa tibalah kami di gerbang pondok. Yang membuka pagar pondok ternyata bukan satpam kami yang biasanya, melainkan seorang berpeci putih berkalung surban. Iya, seorang kiai yang telah lama menunggu saya.
Ada apa dengan tamu ini? Pertama adalah shilaturrahim dan meminta pandangan saya tentang suatu kasus. Kedua adalah melaporkan perkembangan "pasien" yang diopeni beliau agar sehat dengan mengkonsumsi jamu herbal yang diambil dari pondok saya. Alhamdilillah laporannya positif, mulai dari yang sakit diabetes, migrain, tumor sampai ginjal. Yang 100% tokcer langsung adalah jamu untuk para lelaki. Kiai ini ternyata datang dan menunggu sampai tengah malam dengan keperluan membeli banyak jamu itu sebagai stock.
Siapa yang membuat jamu itu? Jelas bukan saya, melainkan tukang jamu sekaligus penjual jamu yang saya kisahkan berseri itu. Allah menitipkan keahlian khusus dalam hal perjamuan ini yang setelah saya teliti diproses dengan cara unik dan canggih melampaui dugaan saya.
Sang tamu tengah malam ini tak habis-habis berbagi tertimoni yang dilihat langsung dari para "pasiennya" itu. Pasien? Iya. Di masyarakat tradisional kiai tak hanya dituntut berceramah dan memimpin tahlil. Kiai harus sakti dan bisa menyelesaikan berbagai masalah hidup ummat, termasuk tentang kesehatan. Berat juga tugas kiai ya? Namun ini semua harus dijalani. Semoga semua yang konsumsi ramuan ini disembuhkan penyakitnya.