TEMPATKANLAH NASEHAT BIJAK DI TEMPAT YANG TEPAT
Rombongan bus mini ini heboh gara-gara bau kentut yang menyebar tanpa ketahuan dari pantat mana angin amoniak itu keluar. Semua saling tuding dan tetap saja tak ada yang ngaku. Tiba-tiba pak supir berkata dengan agak keras: "Sudah gak bayar, ngentut lagi." seorang laki-laki kurus yang duduk pas di belakang supir menjawab: "Billahi saya bayar." Nah, terbongkarlah siapa yang kentut.
Hampir semua penumpang marah dan mengumpat sambil menutup hidung. Ada yang menghubungkan dengan makanan yang dimakan, ada yang menghubungkan dengan penyakit yang diderita dan ada yang menghubungkan dengan daeral asal hanya untuk membahas kenapa baunya kentutnya sebegitu dahsyat. Orang yang kentut itu dengan santai menjawab: "Kentut itu sebenarnya baik apa buruk sih?" Semua kompak menjawab: "Buruk lah." orang itu sambil senyum berkata: "Kata para bijak, keburukan itu harus dibuang. Itulah yang saya laksanakan."
Semua penumpang mencibir sebelum semuanya tertidur dalam perjalanan panjangnya. Tiba-tiba, banyak yang terbangun dan batuk-batuk, akhirnya terbangun semua dan serempak berteriak: "Siapa lagi yang kentut?" Orang yang tadi kentut itu berkata: "Sebenarnya kentut itu baik apa buruk sih? Kok heboh?" takut dijawabnya sama dengan yang pertama, sambil merengut para penumpang teriak jengkel: "Baik."
Orang yang kentut tadi berkata: "Kata para bijak, kebaikan itu harus dibagi-bagi. Itulah yang saya lakukan." Sang supir tiba-tiba menghentikan mobilnya, membuka semua pintu, dan dia sendiri pergi menjauh sambil berkata: "Kata para bijak, menjauhlah dari keriuhan dan bau busuk yang menyengat, maka Anda akan mendapatkan ketenangan dalan kesegaran suasana." Pesan cerita ini adalah "Kata-kata bijak jangan disalah gunakan ya." Salam, AIM