Visa Berkunjung Ke Negara Lain

Hari ini saya dan ananda saya yang kedua berangkat ke Taiwan. Transit beberapa jam di Hongkong. Tadi, ketika memasuki gate international di Juanda Surabaya, ada pemeriksaan barang bawaan dan tentu saja pemeriksaan paspor serta visa untuk masuk ke negara lain. Sejenak saya berpikir bahwa visa merupakan hal penting yang tanpanya kita tak bisa masuk ke negara lain. Lalu saya bertanya dalam hati tentang apakah visa yang harus dimiliki untuk masuk ke hati orang lain?

Paspor kita untuk masuk dalam kehidupan orangvlain adalah hati. Tanpa hati, setiap bentuk hubungan adalah tertolak olehvsistem kehidupan. Memaksakan masuk wilayah kehidupan orang lain dengan hanya bermodalkan akal dan nafsu tak akan membuat hubungan kita dengan orang lain menjadi awet. Pasti akan cepat mengalami deportasi. Lalu, apakah visa untuk masuk ke hati orang lain? Tak ada lain kecuali lisan yang terjaga dari cela dan perilaku yang terbebas dari nista.

Berkatalah dengan kata yang santun dan tata cara yang anggun. Bersikaplah dengan penuh etika dan berbuatlah untuk kemaslahatan bersama. Dengan "visa" seperti ini maka kita akan bebas memasuki semua hati bahkan semua hati akan mengundang kita untuk berkunjung dan masuk serta menikmati keindahan "negeri"nya.

Apakah tak semua orang memiliki paspor bernama hati? Setiap yang terlahir adalah terlahir dengan membawa hati yang suci, memiliki paspor. Sayangnya, ada banyak paspor hati yang cepat expired alias kedaluwarsa. Celakanya, paspor hatinya tak pernah diperbaharui. Inilah yang menghambat rihlah kehidupan kita. Karena itulah maka Rasulullah berpesan agar kita senantiasa memperbahàrui paspoe hati dengan kalimat thayyibah "laa ilaaha illaa Allah."

Kalau tak ada paspor, pastilah tak punya visa. Mau ditempel di mana visanya? Lengkapi semua persyaratan untuk rihlah ke hati orang lain. Ada syarat yang harus dipenuhi. Salam, AIM@International Primier Lounge Bandara Juanda