ANGGAPAN DAN DUGAAN TAK SELAMANYA SAMA DENGAN FAKTA
Salah satu fakta kehidupan yang di luar duga banyak orang adalah bahwa sering juga orang memiliki sedikit sesuatu mempersembahkan lebih banyak sesuatu dibandingkan dengan orang yang memiliki banyak sesuatu. Catat bahwa kalimatnya adalah "sering juga," bukan pasti selalu. Karena itulah maka tak boleh kita menggeneralisasi asumsi pada semua orang karena hal itu hanya akan melahirkan kekagetan atau kekecewaan.
Siapa yang menyangka nenek yang tinggal sendirian di gubuk tua itu menjual semua jagungnya untuk membeli sapi kurban untuk hari raya idul Adha yang masih tinggal 4 bulan lagi. Siapa duga bahwa orang super kaya yang berkurban sapi tahun kemaren itu berkata pada jagalnya agar daging paha, punggung dan hati serta jeroannya disimpankan untuk dirinya, sementara hanya tulang belulangnyalah yang dibagikan kepada fakir miskin.
Ternyata kekayaan harta tidak selalu berimbang dengan kekayaan hati. Ternyata, hitung-hitungan akal tidak selalu satu angka dengan hitung-hitungan hati. Berbahagialah mereka yang kekayaan hatinya sama atau melebihi kekayaan hartanya. Celakalah mereka yang kekayaan hatinya jauh lebih rendah dengan kekayaan hartanya. Kelompok pertama akan menjadi jembatan atau media bahagianya orang lain. Sementara orang kedua adalah menjadi pemangsa hak dan kebahagiaan orang lain.
Jangan terbiasa menebak kondisi orang dari tampilan dhahirnya, karena bisa jadi isi batinnya tak sama dengan yang dinyata tampilkan. Jangan terbiasa pula menebak batin seseorang karena itu bukan wilayah kita melainkan wilayah Allah. Cukup lihat, dengar, jalani dan ambillah pelajaran hidup. Bukankah tak selamanya pelajaran itu menyenangkan kita atau sesuai dengan harapan kita. Salam, AIM@rest somewhere