Pencerah Hati

ANGIN KENCANG, LAUTAN BEROMBAK, PENUMPANG PERAHU GEMETAR - 04 Juli 2017 11:00

  • Selasa, 04 Juli 2017 11:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

ANGIN KENCANG, LAUTAN BEROMBAK, PENUMPANG PERAHU GEMETAR

Malam ini tampaknya beda dengan dua malam yang lalu, lautan lebih ganas, menantang nyali dan menggetarkan hati. Lautan malam ini adalah lautan dua malam yang lalu, sama dan pada jalur yang sama. Namun nuansanya berbeda.

Angin tampak kurang bersahabat. Ombak didorong untuk mendorong perahu kapal yang aku tumpangi. Air laut mengukir kaca dan dinding kapal dengan keasinannya yang alami. Perahupun goyang, bahkan miring semiring miringnya pak kapal titanic yang hendak tenggelam. Air minum yang dihaturkan dihadapanku tumpah dan botolnya berjalan sendiri. Kuecdan kerupukpun berhamburan. Siapa yang tak khawatir, sementara nyawa tak ada serep atau cadangan.

Beginilah jalan dakwah. Teringat akan pesan Pak Jay agar selalu membawa baju pelampung setiap sebrang lautan. Selalu ku lupa. Memang ku mulai pelupa. Maklum sudah beranjak tua, dan tak muda lagi.

Untung malam ini tak seorangpun santri dan saudara yang ikut. Sehingga ku tak punya beban menghibur mereka di tengah kekalutan. Namun saya tak kalut, tepatnya berupaya tetap tenang sambil menghibur diri bahwa badai lautan tak seganas badai kehidupan.

Beginilah jalan dakwah. Doakan saya ya. Salam, AIM@Tengah Laut