Pencerah Hati

APA YANG TELAH KITA PERBUAT SELAMA HIDUP? - 18 Mei 2021 16:12

  • Selasa, 18 Mei 2021 16:12:07
  • Ahmad Imam Mawardi

APA YANG TELAH KITA PERBUAT SELAMA HIDUP?

Berikut adalah sebagian dari apa yangvsaya sampaikan dalam kajian subuh di Masjid Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim pagi ini. Renungan bersama tentang kita, hidup kita dan apa yang telah, sedang dan akan lakukan untuk agama Allah. Semoga bermanfaat.

Bahwa semua yang kita lakukan itu pasti tercatat dan dimintai pertanggungjawaban adalah sesuatu yang kita ketahui bersama sebagai orang yang beriman. Kalau benar-benar beriman, harusnya kita selalu memilih dan menginventarisasi apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak. Tak ada yang ingin gagal dalam pertanggungjawaban di hadapan Allah, Dzat penentu keselamatan kita.

Mari kita buka-buka al-Qur'an untuk mencermati kisah berhikmah yang layak dijadikan pelajaran. Ada kisah tentang burung Hudhud yang di zaman Nabi Sulaiman menjadi sebab Islamnya satu kaum pimpinan Ratu Bilqis. Hebat sekali peran burung Hudhud itu, bukan? Masih di zaman Nabi Sulaiman, ada semut yang mampu mengubah arah jalan para tentara Nabi Sulaiman. Iya, semut, binatang yang sering kita remehkan.

Pernah mendengar kisah tentang burung gagak yang mengajari manusia tentang cara menguburkan jenazah? Iya, itu terjadi di zaman Nabi Adam. Burung gagak mengajari kebaikan kepada manusia. Apa yang telah kita lakukan untuk kebaikan hidup manusia? Apa yang kita ajarkan kepada orang lain? Setiap tingkah dan ucapan kita sangat mungkin tanpa sadar menjadi contoh dan pelajaran bagi lainnya. Berhati-hatilah berucap dan berbuat.

Ada kisah ikan yang menyelamatkan Nabi Yunus yang berjulukkan Dzunnun. Ikan yang kita sering anggap sebagai tidak berakal ternyata tahu siapa yang harus diselamatkan dan siapa yang tidak, siapa yang harus didukung dan siapa yang tidak. Bagaimanakah dengan kita? Terlalu ramai dunia kita kini dengan ungkapan "berani membela yang bayar." Lebih terhormat mana dengan ikan tadi?

Saat ka'bah baytullah akan dihancurkan oleh Abrahah dan kawan-kawannya. Gajah yang ditumpanginya tak mau melanjutkan jalan kecuali berbalik arah sehingga gagal upaya mereka menghancurkan ka'bah. Gajah tahu mana tempat yang terhormat dan dihormati dan tahu mana yang layak dilindungi dan dijaga. Iya, gajah, binatang yang sering kita anggap tidak betakal.

Bagaimanakah dengan kita? Apa yang telah kita lakukan untuk agama Allah, orang-orangnya Allah dan semua yang disuka Allah? Janganlah mati sebelum kita mempersembahkan bukti, bukti keberpihakan kita kepada kebenaran dan kebaikan. Harapannya adalah bahwa kelak kita bisa dan layak dikumpulkan dengan orang-orang pilihan yang benar dan baik. Salam, A. Imam Mawardi, Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya