BEGINIKAH GAYA KITA? MARI KITA RENUNGKAN
Ada seorang ulama tabiin yang terkenal sekali dan sering kata-katanya serta perilakunya menjadi rujukan sikap mulia. Nama beliau adalah Ibnu Sirin. Nama lengkap beliau adalah Abubakar Muhammad bin Sirin al-Bashri, salah seorang tokoh ulama ahli fiqih dan perawi hadis dari golongan tabi'in yang menetap di Bashrah dan meninggal pada tanggal 12 Januari 729 M.
Salah satu kebiasaan belai adalah bahwa jika beliau diundang untuk menghadiri walimah, beliau akan masuk ke rumahnya dan meminta dibuatkan (diambilkan) minuman gandum. Beliapun berkata:
إني أكره أن أحمل جوعي إلى موائدهم وطعامهم
"Aku tak suka membawa laparku ke meja mereka dan makanan mereka."
Jadi, beliau mengenyangkan diri di rumah sebelum berangkat ke walimah sehingga saat di walimah tidak tamak, lahap, atau berlebihan sampai melewati batas wajar menurut etika.
Sering kita saksikan di acara walimah atau pesta pernikahan beberapa orang yang mengambil makanan dalam porsi banyak dengan berbagai warna dan macam. Namun kemudian tak semua makanan yang diambilnya itu dimakan sehingga terbuanhlah dengan sia-sia. Etiskah yang seperti ini?
Membuang-buang makanan enak berkelas saat di seberang jalan ada banyak orang yang berusaha keras mendapatkan makanan walau tak enak demi untuk menyambung nyawa adalah sebuah sikap arogansi yang harus segera ditinggalkan.
Ambillah secukupnya, nikmati sewajarnya, syukuri sebanyak-banyaknya dan berbagilah seikhlasnya. Bagaimana dengan kita? Salam, AIM@otw_ Vote Run Island