BELAJAR MEMAHAMI TABIAT KEHIDUPAN
Tadi siang, kami silaturrahim ke rumah saudara saya di Sumenep yang sekeluarga besarnya bersepakat membangun masjid untuk mengenang para sesepuhnya. Kami sangat dekat sekali dengan keluarga ini. Senyuman dan tangisan keluarga ini sering bersama dengan senyuman dan tangisan kami. Sehati seirama. Saya terlibat langsung dalam banyak kesepakan pilihan keluarga ini. Bahkan saya menhampaikan khutbah nikah dj pernikahan semua putera puterinya.
Obrolan kami bukan masalah virus atau vaksin corona, melainkan tentang virus kebahagiaan hati dan vaksinnya. Kita mulai diskusi dari masalah tabiat kehidupan bahwa siapapun kita pasti akan mendapatkan permasalahan atau persoalan hidup. Tidak ada yang tidak mendapatkan bagian musibah dan ujian. Karena itu, musibah dan ujian harus dijalani dengan tenang, bukan dikeluhkan.
Resiko menjadi orang yang mendapatkan banyak nikmat adalah musibah hadirnya orang iti hati dan dengki. Resiko menjadi orang yang sangat terbatas nikmatnya adalah bingung karena merasa banyak kebutuhan yang tidak tercapai. Semua ada resiko. Menjadi apapun ada resikonya, bekerja apapun ada resikonya, tinggal di manapun ada resikonya. Selama masih hidup, selalu saja ada resiko, musibah dan ujian. Kalau semuanya harus dikeluhkan, lantas kapan kita akan bisa tersenyum?
Iri hati dan dengki adalah virus berbahaya. Banyak yang jatuh bergelimpangan menjadi korban. Yang jadi korban bukan yang menjadi obyek iri hayi dan dengki, melainkan pelakunya. Mengeluh juga merupakan virus menular yang menghancurkan kebahagiaan. Para pengeluh pasti kesulitan mencari alamat bahagia,karena bahagia hanya membuka rahasia dirinya kepada manusia yang bersyukur, pandai berterima kasih kepada Allah, kepada manusia dan alam sekitar. Bagaimana dengan kita.
Lalu saya bahas tentang vaksin dua virus iti. Apa saja vaksin yang bisa mencegah masuknya virus iri hati, dengki dan mengeluh? Pertama adalah keyakinan bahwa hidup kita telah diatur oleh Allah. Allah tidak bisa diatur oleh iri hati dan dengki kita. Mantapkan tauhid, kuatkan keyakinan dan selalulah sadar akan nikmat yang memang diperuntukkan untuk kita. Vaksin kedua adalah bahwa keluhan tidak bisa mengubah takdir. Kita tidak ketemukan dalilnya. Namun ketika kita bersyukur, Allah berjanji akan menambahkan keberkahan.
Masih ada tiga vaksin lainnya yang perlu ditulis. Namun ini saya harus menemui tamu dulu. Ada banyak yang datang ke rumah di Lenteng Sumenep Madura malam ini dengan membawa berbagai masalah sepertinya. Akan saya jawab: "jangan mengeluh, bersyukurlah karena masih bisa hidup bertuhankan Allah." Salam AIM