BERGUNALAH UNTUK BANYAK ORANG MELALUI AMAL-AMAL KEBAIKAN

Sebagian ulama menyatakan bahwa ibadah-ibadah yang kemanfaatannya mengalir pada banyak orang berpahala lebih besar dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang manfaatnya hanya terbatas untuk diri sendiri.

Pendapat ini sejalan dengan hadits Nabi yang menyatakan bahwa manusia terbaik adalah yang paling banyak manfaatnya pada manusia lainnya. Ternyata temuan psikologi positif kontemporer tentang pentingnya "meaning" atau makna, guna dan manfaat dalam kehidupan seseorang menemukan pijakan dalil. Hidup yang hanya untuk diri sendiri tak lagi dinamakan hidup posisitif. Hanya hidup yang memberikan manfaat pada orang lain yang disebut hidup positif.

Sekarang tiba waktunya untuk muhasabah, menghitung diri, dari keseluruhan hidup kita sampai saat ini: "Seberapa persen dari kehidupan kita yang kita peruntukkan untuk diri kita sendiri dan seberapa persen yang kita lakukan untuk orang lain." Yang sangat harus kita hindari adalah adanya prosentase kehidupan yang merugikan orang lain. Na'udzu biLLAAH min dzalik.

Sempatkan untuk selalu bertanya pada diri kita tentang apa yang telah kita perbuat untuk orang lain? Dahulukan yang manfaatnya paling banyak, akhirkan sesuatu yang tak bermanfaat, tinggalkan sesuatu yang melahirkan mafsadat. Salam, AIM