CARA UNIK SANG KIAI DALAM MENGAJARKAN KEBAHAGIAAN
Kiai yang satu ini memang keramat, tamunya banyak segala dengan membawa beragam persoalan harapan. Di suatu hari, berkumpul sekitar 75 orang tamu di teras pondok menunggu sang kiai keluar kamar. Pagi itu kiai tak segera keluar kamar sebagaimana biasanya, karena seusai subuh beliau masih sibuk menulis sesuatu, entah apa.
Di saat keluar, para tamu secara bergiliran menyampaikan keperluannya secara singkat. Kiai manggut-manggut dan mempersilahkan para tamunya duduk semua. Ada yang mengeluhkan tentang tokonya yang kini sepi, ada yang mengeluhkan penyakit, ada yang mengeluhkan pekerjaannya diPHK, dan lain sebagainya. Intinya mereka ingin bahagia dan terbebas dari masalah.
Kiai masuk ke dalam memerintahkan orang dapur untuk membagikan telur ayam sejumlah tamu , masing-masing tamu mendapatkan sebutir telur. Para tamu penasaran akan diapakan telur itu. Ternyata kiai meminta para tamu menuliskan namanya di telur itu sambil meniatkan doa semoga mereka semua mendapatkan jalan keluar yang cepat untuk bahagia. Semua mereka senang dan sumringah dengan pemberian kiai ini. Ada harapan segera bahagia.
Iya, harapan saja sudah bisa memberikan gairah hidup. Karena itu jangan pernah membunuh harapan orang lain. Tanamkan dan suburkan harapan karena bisa jadi itu adalah bagian dari doa yang diijabahi Allah. Memiliki harapan itu sering dibahasakan dengan istilah "optimis." Optimis itu adalah buah dari kepercayaan diri yang baik pada kekuasaan Allah.
Setelah para tamu menuliskan namanya masing-masing, kiai memerintahkan agar telur itu dikumpulkan kembali ke dalam satu wadah besar. Mereka berhati-hati meletakkannya karena takut pecah. Jangan-jangan pecahnya telur menjadi kode kegagalan untuk bahagia. Kiai memerintahkan santri untuk mengangkut telur itu ke kamar khusus di seberang kamar istirahat kiai.
Akan diapakan telur itu? Bagaimana hubungannya dengan keinginan para tamu untuk bahagia? Tunggu laporan berikutnya karena kiai masih masuk lagi ke dalam kamar. Salam, AIM