CATATAN SORE: SENI MENIKMATI HIDUP AGAR TERASA LEBIH INDAH
Sore ini saya senang menyaksikan para santri berbahagia bermain volley, sebelum mempersiapkan diri memasuki rahim malam yang biasa diisi mereka dengan menambah hafalan al-Qur'an, dzikir dan shalat. Sepertinya mereka saling kangen bercengkerama bersama, makan bersama dan mengaji bersama. Indahnya sore ini. Kita masih menunggu kedatangan santri gelombang ketiga besok, gelombang keemoat dan kelima minggu depan. Semua dengan menyertakan hasil rapid antigen/swab. Sehat lahir batin selalu anak-anakku.
Saya terus duduk di depan sangkar-sangkar burung sambil membaca catatan-catatan harian para guru jiwa yang seringkali menjadi penyejuk dan penghibur hati manakala terasa ada yang membebani. Benar kata guru-guru saya, buku adalah teman terbaik untuk menghibur diri. Bila tak punya buku, bertemanlah dengan orang yang banyak membaca buku. Sering sekali jalan keluar itu hadir bersama hal-hal baru, bafu kita tahu atau barh kita sadari.
Kali ini saya ingin berbagi kesimpulan yang baru saya baca. Ternyata tidak semua orang yang menghibur kita itu adalah orang yang tak punya luka hati dan luka perasaan. Bisa jadi mereka adalah orang yang terluka yang tak mau lukanya terbaca dan tak mau melihat kita terluka. Lalu, dari sisa-sisa kebahagiaannya, mereka bagikan kepada kita. Orang seperti itu adalah orang yang sangat baik, sangat dermawan. Jangan pernah berhenti menjadi teman orang yang seperti itu.
Kesimpulan kedua adalah bahwa tidak setiap orang yang berderma kepada kita dengan sejumlah tertentu harta adalah orang yang memiliki harta lebih banyak ketimbang kita. Mungkin saja mereka lebih miskin harta ketimbang kita. Namun, mereka sadar bahwa ada kebahagian lebih yang Allah jaminkan jika bisa berbagi bahagia. Jangan berhenti mendoakan orang kaya hati seperti ini.
Kesimpulan ketiga adalah bahwa tidak setiap orang yang diam dan tak berbuat apapun kepada kita adalah orang bakhil yang tidak peduli kepada kita. Bisa jadi mereka adalah memang tidan memiliki apa-apa selain doa dan harapan. Bisa saja setiap malamnya mereka menyumbangkan doa terindahnya kepada kita.
Kalau begitu, tak usahlah berburuk sangka kepada siapapun. Tetaplah menatap siapapun dengan tatapan positif dan penuh kasih sayang. Dengan cara seperti inilah kita akan lebih mampu menikmati hidup ini. Salam, AIM