DAYA DAHSYAT KEIKHLASAN
Tak pernah bosan saya berbicara tentang keikhlasan, karena saya ingin mengingatkan dan mengajari hati saya untuk ikhlas. Saya senang bertemu dengan orang-orang ikhlas dan mendengar kisah tentang orang-orang ikhlas itu. Orang ikhlas selalu jaya, menang dan bahagia dalam makna yang sesungguhnya. Hari ini saya mendapatkan pelajaran penting dari Pondok Pesantren Dalwa Bangil yang terkenal itu.
Adalah Habib Segaf bin Hasan Baharun yang berkisah tentang ayahnya, al-Maghfur lah Habib Hasan Baharun. Kira-kira tiga hari menjelang kewafatannya, beliau berkata kepada putera-puteranya: "Anakku aku punya harta. Saat ke pengajian ada yang kasih uang. Saat ada tamu ada juga yang kasih uang. Namun, semua hartaku saya wakafkan semua untuk agama Allah. Jangan bilang saya jahat karena saya tidak mewariskan harta untuk kalian. Uang 1 trilyun itu masih kurang dan trrlalu kecil jika mengikuti dirimu. Asal kamu ikhlas, shalih, berjuang di jalan Allah, maka Allah pasti menjagamu, melindungimu dan mencukupimu."
Diam-diam air mata ini mengalir, betapa benar dawuh orang alim ini. Harta duniawi tidak akan pernah mampu memuaskan dahaga nafsu kita. Keikhlasan dalam menjalankan syariatlah yang akan menjadikan kita tenang dan damai menghadapi hidup dalam segala macam kisahnya.
Pondok ini memiliki unit usaha beragam, mulai dari kateting, produksi sarung, baju, produk roti dan bahkan hotel. Kesemuanya, keuntungannya 100 persen adalah untuk pondok. Sesuai dengan keinginan saya, saya ingin meniru walau tak mungkin bisa sama, karena saya terlalu banyak kekurangan dan kelemahan.
Sahabat dan saudaraku, mari kita saling nasehati, saling dukung, dan saling doakan agar kita menjadi orang-orang ikhlas. Allah dan Rasulullah menjamin keselamagan dan kebahagiaan orang-orang ikhlas. Salam, AIM