DISKUSI DENGAN RBS: "MENGAPA KOK SAYA YANG DIUJI?"
Berikut adalah bebetapa sari renungan diskusi setelah berbincang kisah hidup dengan RBS. Perbincangan kali ini adalah untuk menjawab pertanyaan para prmbaca kisah setial tentang ujian hidup yang tak pernah berhenti dalam kehidupan RBS sang tokoh jamu kita. Yang menarik, RBS tidak mengeluhkan ujian hidupnya bahkan menikmatinya.
Ada banyak orang yang bertanya dan mengeluh "mengapa saya selalu diuji dengan musibah dan derita, padahal saya tidak melakukan kesalahan apapun?" Bukan satu atau dua kali kita mendengar keluhan seperti itu bukan? Atau mungkin bahkan itu adalah suara hati kita sendiri yang sedang galau karena tak paham akan hakikat hidup.
Jawaban sederhananya adalah bahwa mereka yang diuji adalah mereka yang sedang belajar. Siapa yang dalam hidup ini bersemangat belajar menjadi lebih baik dan lebih tinggi kelas kemanusiaannya, pastilah diuji kelayakan naik peringkatnya. Mereka yang tidak pernah mau belajar dan hanya jalan-jalan saja di muka bumi ini pasti tidak akan pernah punya peluang menjadi lebih baik dan naik peringkat, karenanya maka mereka tak mendapatkan ujian. Namun pasti akhirnya terhina menderita.
Alasan lainnya adalah sebuah perumpamaan yang ada di gambar ini. Paku yang lurus terus dipukul dan dipalu, yang bengkok dibiarkan saja. Jangan kaget kalau kita yang lurus dalam agama, masih selalu saja mendapatkan pukulan ujian. Semua adalah demi kesempurnaan posisi.
RBS adalah manusia yang selalu "dipalu" dan dipukuli semenjak kecil. Ini adalah pertanda bahwa beliau memangvdisediakan oleh Allah jntuk menjadi penguat kursi dan meja yang rapuh, penyambung sesuatu yang tercerai beraikan. Dimapankan posisinya dalam fungsi yang seharusnya sesuai kehendak Allah SWT. Terimakasih, RBS. Salam, AIM