Pencerah Hati

HIKMAH ITU HIMAH, BENAR ITU BENAR - 18 April 2017 08:00

  • Selasa, 18 April 2017 08:00:00
  • Ahmad Imam Mawardi

HIKMAH ITU HIMAH, BENAR ITU BENAR

Terkenal sekali ungkapan "pungutlah hikmah dari manapun ia keluar." Kebenaran, kebaikan, dan keadilan adalah tetap dalam nilai mulia dan berharganya walau ia disuarakan oleh siapapun. Tak ada yang tak mendengarkan danbmenjawab adzan walaupun yang melantunkan adzan adalah anak kecil karena kalimat adzan adalah ajakan kebaikan dan kebenaran. Mereka yang terbiasa menolak kalimat kebenaran dan kebaikan dari orang-orang kecil hanya karena mereka tak memiliki kelas dalam pandangan manusia adalah orang yang tak punya kelas dalam pandangan Allah.

Terkenal pula uangkapan semakna: "Kalau putih-putih keluar dari dubur/silit/pantat ayam, maka ambillah karena itulah yang disebut telur. Kalau kuning-kuning keluar dari dubur manusia, maka jauhilah karena itulah yang disebut tahi." Begitu banyak yang tekun dan khusyuk mendengarkan kalimat orang-orang besar, mengangguk-angguk dan tertawa lebar mengparesiasi hanya karena takut tak kecipratan "kasih sayangnya" berupa pembagian kue duniawi. Begitu banyak yang meremehkan dan meninggalkan begitu saja kata bijak nan baik orang-orang kecil karena dianggap tak akan memberikan manfaat duniawi.

Cobalah suatu saat sempatkan berkeliling desa yang sangat tradisional, di mana setiap pola hubungan kemanusiaan masih dibangun di atas dasar perasaan kemanusiaan. Dengarkanlah kata-kata dan kalimat para tetua di sana, maka kita akan temukan "kalimat manusia yang betul-betul manusia, bukan kalimat manusia yang mesin yang perhitungannya adalah untung rugi, bukan baik buruk.

Suatu malam anak desa yang baru saja berkesempatan menonton TV, melihat rumah mewah penuh lampu kerlap kelip, berkata kepada ayahnya begitu kayanya mereka orang kota. Sang ayah memeluk anaknya sambil berujar: "Kaya itu di sini nak," sambil menunjukkan telunjuknya ke dadanya. Dibimbinglah anaknya ke halaman, diajaklah anaknya melihat ke langit sembari berkata: "Bintang-bintang itu adalah lampu-lampu milik Allah, Tuhan kita. Lebih banyak itu kan ket