INI BAGAIKAN TELAH MENJAGA KEHIDUPAN SEMUA MANUSIA
Saat ini saya ada di perjalanan pulang dari dua pondok pesantren besar yang meminta saya hadir menyampaikan beberapa hal yang saya ketahui dan alami dalam membangun dan mengembangkan pondok pesantren. Tantangan pendidikan pesantren ke depan sungguh sangat besar, harus ada beberapa terobosan inovatif yang perlu dilakukan agar tetap bisa berdialog dengan realitas zaman.
Tulisan ini bukan tentang tips yang saya sampaikan, melainkan tentang keharuan hati membaca jasa para pendiri pondok pesantren yang saya kunjungi itu. Para pendirinya adalah tokoh yang dibesarkan oleh para guru dan tokoh panutan pada zamannya. Terpampang di dinding ruang tamu, beberapa foto kiai dan masyayikh yang terkenal pengabdiannya di dunia dakwah dan pondok pesantren. Ada ulama dari Mekah, Madinah, Yaman, Jawa, Madura, Kalimantan dan lainnya. Foto-foto itu saya pandang sambil berdoa semoga saya mendapatkan keberkahan ilmu beliau. Damai hati ini memandang foto orang-orang alim. Bagaimana damainya jika bisa bertemu dan mendengar langsung dawuh-dawuhnya.
Begitu besar jasa guru, ustadz, kiai dan tokoh yang mengajarkan kita ilmu hati, ilmu agama, ilmu akhirat. Saya teringat pada tafsir dari potongan ayat: "Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 32)
Syekh Ratib Nabulsi berkata dalam menafsirkan ayat itu bahwa barang siapa yang menunjukkan jalan menuju Allah pada seseorang, barang siapa yang telah mengajarkan seseorang tentang Allah, barang siapa yang telah mengajak seseorang untuk taat kepada Allah, barang siapayang telah membantu seseorang melakukan amal kebaikan, barang siapa yang telah menjadi perantara sesworang bertaubat kepada Allah, maka dia bagaikan telah mrmelihara kehidupan seluruh manusia.
Bagaimana logikanya? Satu orang yang menjadi baik "karena" kita, sangat mungkin menjadi inspirasi bagi orang lain yang mungkin saja banyak jumlahnya untuk menjadi manusia baik dan atau lebih baik. Begitu kagetnya kelak di hadapan Allah ketika orang-orang, semoga termasuk juga kita, yang menjadi inspirasi kebaikan bagi orang lain mendapatkan hadiah kehormatan yang luar biasa dari Allah. Jadilah sumber inspirasi kebaikan. Salam, AIM, yang tak pernah berhenti menjadi santri.